Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Wacana Penghapusan Pertalite, Mahasiswa: Pemerintah Semakin Jauh dari Masyarakat

Kompas.com - 16/09/2022, 19:25 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Isu penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kembali mencuat ke tengah publik.

Penghapusan BBM jenis Pertalite bahkan diusulkan mulai diberlakukan di Indonesia pada 1 Januari 2023.

Penarikan Pertalite dari peredaran ini diklaim pemerintah sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

Hal itu disebut sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Dalam peraturan tersebut tertuang bahwa BBM yang beredar di pasaran harus mempunyai Research Octane Number (RON) minimal 95.

Baca juga: Susahnya Memperoleh Pertalite di Aceh, Kenapa Jadi Langka Usai Harga Naik?

Oleh sebab itu, Pertalite yang memiliki RON senilai 90 serta BBM jenis lain dengan RON yang lebih rendah akan ditarik dari peredaran.

Tanggapan mahasiswa

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad), Virdian Aurellio mengatakan, rencana penghapusan Pertalite semakin menunjukkan bahwa pemerintah semakin jauh dengan suara masyarakat.

"Padahal pemerintah seharusnya bekerja selain secara teknokrasi juga sesuai dengan kebutuhan publik," kata Virdian kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Virdian pun menyoroti alasan pemerintah yang berencana menarik Pertalite dari pasaran karena tidak ramah lingkungan.

Baca juga: Tak Terdata BLT BBM, Polisi Sambangi Warga Pulau Terpencil

Menurut Virdian, pemerintah tidak konsisten dalam menangani kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia.

Virdian menganggap, isu lingkungan di balik wacana penghapusan Pertalite hanyalah alasan untuk menutupi tujuan lain.

"Bilangnya untuk lingkungan, tapi pohon ditebang semua untuk batu bara," ujar Virdian.

Wacana lama muncul kembali

Bukan kali ini saja pemerintah berencana menghentikan peredaran BBM jenis Pertalite. Setidaknya, isu ini sempat muncul pada akhir tahun 2021 lalu.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Sabtu (25/12/2021), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan, ada masanya Pertalite akan diganti dengan Pertamax.

Baca juga: Warga Mamasa Meninggal Dunia Sebelum Tiba di Tempat Pembagian BLT BBM

"Ada masa Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax (Pertalite dihapus)," ujar Soerjaningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com