Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Cerita Warga Garut Tak Mampu Bayar Utang Rp 1,3 Juta, Rumahnya Dirobohkan Rentenir dan Diteror OTK

Kompas.com - 18/09/2022, 10:20 WIB
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Rumah Undang (42), warga Kabupaten Garut, Jawa Barat dirobohkan karena tidak sanggup membayar utang kepada seorang rentenir sebesar Rp 1,3 juta.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi pada 10 September 2022.

Hal tersebut disampaikan Kepala Cipicung, Uban Setiawan. Ia mengatakan saat kejadian Undang dan istrinya sedang tidak ada di rumah.

Undang diketahui sedang berada di Bandung untuk mencari uang membayar utang tersebut. Sementara istrinya juga berada di Bandung bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Baca juga: Korban Rentenir di Garut, Rumah Dirobohkan karena Utang Rp 1,3 Juta, Kini Diteror hingga Diungsikan

"Jadi pas pulang rumahnya sudah rata dengan tanah, saya menyesalkan ini terjadi harusnya dialog musyawarah dulu," ujar Uban.

Bunga pinjaman tersebut sudah dibayarkannya selama tiga bulan berturut-turut.

"Pasca rumahnya dirobohkan Pak Undang tidur di rumah saudaranya, tidak jauh dari kampungnya," ujar Uban.

Rumah warisan keluarga

Undang bercerita hanya bisa mengelus dada dengan peristiwa yang menimpa dirinya. Ia mengatakan rumah warisan orangtuanya itu kini rata dengan tanah.

"Itu rumah warisan dari ayah saya. Waktu dirobohkan saya dan istri lagi tidak ada. Pas pulang lihat rumah sudah rata. Istri saya menangis, anak saya menangis," ujar Undang saat ditemui Tribunjabar.id, Sabtu (17/9/2022).

Ia mengatakan saat kejadian ia di Bandung untuk mencari pekerjaan untuk melunasi utangnya ke rentenir.

Baca juga: Kronologi Rentenir Robohkan Rumah di Garut, Korban Berutang Rp 1,3 juta

Selama ini, Undang bekerja serabutan. Sementara istrinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di kawasan Ujungberung, Kota Bandung.

"Anak saya satu laki-laki usia 10 tahun dibawa juga ke Bandung, bantu-bantu juga," ucapnya.

Selama di Ujungberung, ia bekerja di satu tempar pangkas milik orang lain, namun bukan sebagai pekerja tetap melainkan sebagai pembantu.

Ia mendapatkan konsumen pangkas rambut hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Ikut saja di tempat orang lain, paling dapat tiga kepala (konsumen)," ucapnya.

Baca juga: Kolaps karena Covid-19 dan Terjerat Utang Rentenir, Kakek 65 Tahun Jalan Kaki Jual Ginjal

Undang tidak menyangka urusannya dengan seorang rentenir berakhir pilu.

Ia menyebut utang tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Utang pokoknya itu Rp 1,3 juta, bunga per bulan Rp 350 ribu. Itu bunga sudah dibayarkan beberapa bulan akhirnya tidak sanggup dan memilih buat ke Bandung, cari uang buat bayar," ungkapnya.

Ia menuturkan, selama di Bandung, dia tidak menjalin komunikasi dengan sang rentenir selama beberapa bulan.

Ketika pulang, dia sempat tidak percaya rumah yang selama ini ia huni sudah rata dengan tanah.

Baca juga: Kerap Todongkan Pistol Saat Tagih Utang, Rentenir di Bandar Lampung Ditangkap Polisi

Saat itu Undang mencari tahu alasan rumahnya lenyap kepada tetangganya.

"Saya tanya ke tetangga, ternyata rumah dirobohkan dan tetangga juga menyangka itu atas sepengetahuan saya," ucapnya.

Undang sudah melapor ke Polres Garut atas kejadian tersebut.

Dia berharap musibah yang menimpanya itu bisa dipertanggungjawabkan di depan hukum.

Sementara itu para tetangga korban menyangka rumah milik Undang tersebut dirobohkan atas sepengetahuan korban.

Baca juga: Terjerat Utang Rentenir dan Judi Online, Bapak dan Anak Nekat Kuras Uang Majikan Rp 317 Juta

Menurut keterangan tetangga korban, Teguh (30), rumah tersebut dibongkar langsung oleh pelaku yang diketahui berinisial A dan dibantu orang suruhannya.

"Ada sekitar sembilan orang yang ikut membongkar, disaksikan langsung oleh A. Waktu kejadian, dia bilang 'jangan ikut campur'," ujarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 22 Maret 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 22 Maret 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Cek Jalur Pantura, Polisi Prediksi Pasar Tumpah Jadi Sebab Macet Saat Mudik

Cek Jalur Pantura, Polisi Prediksi Pasar Tumpah Jadi Sebab Macet Saat Mudik

Bandung
Terkubur Longsor Seharian, Jalan Raya Cianjur-Bandung Barat Akhirnya Terbuka

Terkubur Longsor Seharian, Jalan Raya Cianjur-Bandung Barat Akhirnya Terbuka

Bandung
Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

Bandung
Fakta Kasus Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan oleh Calon Kades yang Kalah: Pelaku dan Korban Bersaudara

Fakta Kasus Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan oleh Calon Kades yang Kalah: Pelaku dan Korban Bersaudara

Bandung
Penikmat 'Thrifting' soal Larangan Pakaian Bekas Impor: Enggak Bisa Gitu Dong, Kan Kebebasan Memilih

Penikmat "Thrifting" soal Larangan Pakaian Bekas Impor: Enggak Bisa Gitu Dong, Kan Kebebasan Memilih

Bandung
Buntut Kepala Bappeda Positif Sabu, Semua Pegawai Pemkot Tasikmalaya Dites Urine

Buntut Kepala Bappeda Positif Sabu, Semua Pegawai Pemkot Tasikmalaya Dites Urine

Bandung
Ridwan Kamil: 2023 Jabar Fokus Benahi Jalan

Ridwan Kamil: 2023 Jabar Fokus Benahi Jalan

Bandung
Ditinggal Komplotan, Begal di Karawang Diciduk Polisi

Ditinggal Komplotan, Begal di Karawang Diciduk Polisi

Bandung
Enggan Kembali ke Sekolah Lama, Guru Pengkritik Ridwan Kamil Cari Pekerjaan Lain

Enggan Kembali ke Sekolah Lama, Guru Pengkritik Ridwan Kamil Cari Pekerjaan Lain

Bandung
Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

Bandung
7 Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam

7 Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam

Bandung
Belasan TKI Asal Cianjur Terjebak di Negara Konflik, Minta Dipulangkan

Belasan TKI Asal Cianjur Terjebak di Negara Konflik, Minta Dipulangkan

Bandung
Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan Calon Kades, Diduga karena Kalah Pemilihan

Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan Calon Kades, Diduga karena Kalah Pemilihan

Bandung
Kaki Kanan dan Kiri Mayat Mutilasi Koper Merah Ditemukan Terpisah, Berjarak 2 Kilometer hingga Kondisinya Rusak

Kaki Kanan dan Kiri Mayat Mutilasi Koper Merah Ditemukan Terpisah, Berjarak 2 Kilometer hingga Kondisinya Rusak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke