Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Negeri Girimukti Bandung Barat dalam Bayang-bayang Penenggelaman Waduk PLTA Cisokan

Kompas.com - 28/09/2022, 16:50 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Material bekas longsor masih menimbun jalan setapak. Bau tanah sehabis hujan menambah suasana asri perkampungan Lembur Sawah, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Masyarakat dengan seperangkat alat pertanian bergegas menuju kebun-kebun mereka. Sementara itu, anak-anak menenteng sepatu dan alat sekolah mereka menuju SD Negeri Girimukti.

Aktivitas belajar mengajar di sekolah dasar (SD) pagi itu tampak ceria meski anak-anak itu tahu bahwa mereka berada dalam bayang-bayang penenggelaman.

Baca juga: Kisah Elmawati, 28 Tahun Jadi Guru Honorer di Bengkulu, Bertahan Hidup dengan Gaji Rp 700.000

Lokasi SD Negeri Girimukti masuk ke dalam lahan yang diproyeksikan menjadi sebuah danau untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan.

Sebagian warga sudah merelokasi diri membentuk permukiman baru sekitar 2 kilometer dari Kampung Lembursawah, namun sekolah tak kunjung direlokasi.

"Sekarang kan sebagian murid rumahnya sudah direlokasi ke Babakan Bandung, sementara sekolahnya masih di sini. Kasihan jalannya rusak dan jauh," ungkap Opin (70), warga Kampung Lembur Sawah yang masih beraktivitas di lokasi itu, Rabu (28/9/2022).

Siswa-siswi ini mau tak mau harus bertahan di tengah kondisi sekolah yang sudah tak layak pakai. Kerusakan di berbagai bagian juga sudah dibiarkan tak terurus.

50 persen atap bangunannya ambrol. Sejumlah dinding dan jendela kelas bolong-bolong, bahkan sejumlah mebeler penunjang kegiatan belajar tak bisa digunakan lagi.

Opin dan orangtua siswa lainnya cukup khawatir dengan kondisi itu. Keselamatan murid-murid dan kenyamanan belajar dipertaruhkan demi mendapat hak pendidikan anak-anak Lembursawah.

Baca juga: Cerita Pedagang Rokok yang Diutangi Pekerja Akses Jalan PLTA Cisokan hingga Rp 16 Juta

"Sekolah ini sudah tak layak. Sebentar lagi hancur. Khawatir ke kesalamatan murid-muridnya. Harapannya sih segera dipindahkan ke sekolah yang lebih layak," ujar Opin.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sukaresmi Judin Setiawan mengatakan, sebagian besar warga Kampung Lembursawah sudah merelokasi diri usai menerima uang ganti rugi lahan.

"Mereka membentuk permukiman baru di lokasi yang tidak terlalu jauh dari sebelumnya, namun di luar lahan PLTA," kata Judin.

Menurut Judin, PLN tengah menyiapkan satu bangunan sekolah pengganti bangunan SD Negeri Girimukti yang terdampak pembangunan PLTA Upper Cisokan.

Lokasinya pun berada di wilayah permukiman tempat para warga di Kampung Lembursawah merelokasi dan membangun rumah-rumah baru mereka.

"Jadi sekarang memang masih menggunakan bangunan SD yang lama yang berada di Kampung Lemburswah. Sambil menunggu bangunan sekolah penggantinya selesai. Kira-kira dalam waktu dua bulan lagi," tutur Judin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Bandung
Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Bandung
Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Bandung
Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Bandung
Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Bandung
Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bandung
Diguyur Hujan Deras Seharian, Ratusan Rumah di Cimahi Direndam Banjir

Diguyur Hujan Deras Seharian, Ratusan Rumah di Cimahi Direndam Banjir

Bandung
Detik-detik Angkot Nekat Terjang Banjir hingga Terjebak Arus di Cimahi

Detik-detik Angkot Nekat Terjang Banjir hingga Terjebak Arus di Cimahi

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 6 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 6 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com