"Jika pada tahun lalu, yang terpantau melintasi Sanggabuana hanya ada dua jenis raptor di bulan September. Tahun ini bertambah menjadi tiga jenis," ujar Bernard.
Tahun lalu, kata Bernard, jenis raptor migran yang teridentifikasi mengunjungi Pegunungan Sanggabuana adalah alap-alap china dan alap-alap jepang. Tahun ini kedatangan mereka mundur satu bulan, tapi jenisnya bertambah dengan adanya sikep madu asia.
Pada pendataan sekaligus Edukasi Sispala, Kamis (13/10/2022) pagi, Uce Sukendar Kepala Divisi Pelestarian dan Perlidungan Satwa (DPPS) Sanggabuana Coservation Foundation (SCF) kembali memantau migrasi raptor ini di Puncak Sempur.
Hasilnya pada pukul 09.39 WIB mulai terpantau rombongan raptor ini dari arah Barat Pegunungan Sanggabuana dan mengarah ke Purwakarta. Sampai siang hari, terpantau 11 rombongan raptor yang melintas dengan jumlah sekitar 80 ekor.
Uce menyebutkan, sejak 7 Oktober 2022, rombongan raptor migran mulai terlihat melintas. Bahkan ada yang menginap di Kawasan Pegunungan Sanggabuana. Menurutnya, tidak kurang dari 100 ekor raptor dari tiga jenis itu yang melintas setiap harinya.
“Ini hanya yang saya amati di sekitaran Puncak Sempur saja, belum di kawasan lain di Pegunungan Sanggabuana yang mempunyai puluhan puncak, seluas lebih dari 43.000 hektar," jelas Uce dalam keterangannya.
Uce mengatakan, jumlah raptor migran yang paling banyak melintas di Sanggabuana tercatat pada Minggu (16/10/2022). Pada hari sebelumnya, Uce mengaku hanya mengamati seorang diri sehingga hasilnya kurang maksimal.