Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dan Pesan Moral Dongeng Si Kabayan Asal Jawa Barat

Kompas.com - 20/10/2022, 06:46 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Si Kabayan adalah dongeng yang berasal dari Jawa Barat.

Si Kebayan merupakan cerita rakyat Jawa Barat yang cukup populer bahkan tokoh Si Kabayan pernah diangkat ke layar lebar.

Cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan budaya suatu daerah yang sarat pesan moral.

Berikut ini adalah Dongeng Si Kabayan Asal Jawa Barat.

Dongeng Si Kabayan Asal Jawa Barat

Dahulu kala di tanah Pasunda, ada laki-laki bernama Si Kabayan. Ia merupakan laki-laki pemalas namun mempunyai banyak akal.

Kepandaian Si Kabayan lebih sering digunakan untuk mendukung kemalasannya.

Si Kabayan memiliki istri bernama Nyi Iteung.

Suatu ketika, Si Kabayan disuruh oleh mertuanya untuk mengambil siput-siput di sawah. Si Kabayan menuruti kemauan mertuanya dengan malas-malasan.

Saat tiba di sawah, Si Kabayan tidak segera mengambil siput yang banyak terdapat di sawah, ia hanya duduk-duduk di pematang sawah.

Lama tidak kembali ke rumah, mertua Si Kabayan menyusul ke sawah. Ia terperanjat melihat Si Kabayan hanya duduk-duduk di pematang sawah.

Mertua Si Kabayan menegur menantunya itu mengapa dia tidak segera turun ke sawah untuk mengambil tutut-tutut (Siput) itu.

Baca juga: Cerita Rakyat Bali: Asal-usul Buleleng dan Singaraja serta Pesan Moral

Si Kabayan memberi alasan yang tidak masuk akal bahwa ia takut karena sawahnya sangat dalam.

Untuk menguatkan pendapatnya, Si Kabayan menunjukkan kepada mertuanya bahwa langitpun bisa terlihat di sawah.

Mertuanya sangat geram mendengar alasan Si Kabayan, kemudian Si Kabayan didorong ke sawah.

Setelah dirinya terdorong masuk ke sawah, Si Kabayan seolah-olah baru menyadari bahwa sawah itu dangkal.

Ia mengatakan hal itu dihadapan mertuanya sambil senyum-senyum menyebalkan. 

Si Kabayan lantas mengambil siput-siput yang banyak terdapat di sawah.

Memetik buah nangka

Pada hari yang lain mertuanya menyuruh Si Kabayan untuk memetik buah nangka yang sudah matang. Pohon tersebut tumbuh di pinggir sungai dengan batang yang menjorok di atas sungai.

Lagi-lagi, Si Kabayan malas menuruti kemauan mertuanya. Setelah mertuanya terlihat mulai marah, Si Kabayan pun menurut.

Kemudian, Si Kabayan memanjat pohon dan memetik buah nangka yang telah masak. Sayangnya, buah nangka itu jatuh ke sungai.

Namun Si Kabayan tidak buru-buru mengambil buah nangka yang hanyut di sungai. Ia malah membiarkan buah tersebut terbawa arus sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com