Mertua Si Kabayan heran melihat Si Kabayan pulang tanpa membawa buang nangka. Lalu dengan nada jengkel, mertua Si Kabayan menanyakan buah nangka yang dipetiknya.
Dengan wajah polos, Si Kabayan mengatakan bahwa buah nangka itu telah dimintanya untuk pulang lebih dahulu.
Mertua Si Kabayan semakin tidak mengerti maksud menantunya ini.
Kemudian Si Kabayan menceritakan bahwa saat memetik buah nangka, buah tersebut jatuh ke sungai. Ia membiarkan nangka itu hanyut dan akan tiba terlebih dahulu di rumah.
Namun, mertua Si Kabayan tidak mempercayai cerita itu, kemudian sang mertua menuduh Si Kabayan malas membawa nangka ke rumah.
Meski dimarahi mertuanya, Si Kabayan hanya tertawa-tawa.
Baca juga: Legenda Joko Kendil asal Jawa Tengah, Kisah Kesatria Bertubuh Kendil
Memetik kacang koro
Lain waktu, mertua Si Kabayan mengajak menantunya yang malas itu untuk memetik kacang koro di kebun. Mereka membawa karung sebagai wadah kacang koro yang sudah dipetik.
Baru beberapa petik kacang koro yang diperoleh, Si Kabayan malas melanjutkan memetik kacang koro. Ia memilih tidur di dalam karung.
Saat terdengar adzan Dhuhur, mertua Si Kabayan telah menyelesaikan pekerjaannya. ia keheranan karena tidak melihat Si Kabayan.
Dengan mengggerutu, mertua Si Kabayan menduga bahwa menantunya tersebut sudah pulang terlebih dahulu.
Mertua Si Kabayan terpaksa memanggul karung yang diduga kacang koro pulang ke rumah.
Sampai di rumah, mertua Si Kabayan terperanjat melihat isi karung itu adalah Si Kabayan.
Ia pun marah-marah kepada menantunya itu.
Masih jengkel dengan dengan peristiwa karung kacang koro, kali ini mertua Si Kabayan ingin membalas dendam perilaku menantunya.
Saat, mereka kembali memetik kacang koro. Diam-diam, mertua Si Kabayan masuk ke dalam karung dan tidur dengan harapan ia akan dipanggul saat pulang ke rumah oleh menantunya.
Saat adzan Dhuhur terdengar, Si Kabayan menghentikan pekerjaannya namun ia tidak melihat mertuanya. Tak sengaja ia melihat mertuanya tengah tidur di dalam karung.
Bukan memanggul seperti yang dilakukan mertuanya, Si Kebayan malah menyeret karung yang berisi mertuanya tersebut pulang ke rumah.
Mertuanya meronta-ronta meminta Si Kabayan berhenti menyeret karung itu.
Namun Si Kabayan malah berdalih bahwa karung digunakan untuk tempat kacang koro sambil terus menyeret karung itu hingga tiba di rumah.
Kakek penunggu lubuk
Sejak kejadian itu, mertua Si Kabayan mendiamkan Si Kabayan, ia tidak mau berbicara bahkan melengos saat bertatap mata dengan menantunya itu.
Baca juga: Cerita Singkat dan Pesan Moral Dongeng Timun Mas Asal Jawa Tengah
Si Kabayan menyadari bahwa mertuanya membenci dirinya setelah kejadian menyeret karung kacang koro. Si Kabayan juga tidak nyaman karena tidak diajak bicara oleh mertuanya itu.