Akhirnya, Si Kabayan mencari cara agar mertunya tidak membeci dirinya. Kemudian, ia bertanya pada istrinya mengenai nama asli mertuanya.
Awalnya Nyi Iteung menolak memberitahu nama asli abahnya karena dianggap pantangan.
Si Kabayan terus membujuk, akhirnya istrinya mau memberitahu nama asli mertuanya yang bernama Ki Nolednad.
Namun, Nyi Iteung berpesan pada suaminya agar tidak menyebarkan rahasia itu.
Kemudian, Si Kabayan mencari air enau yang masih kental dan diambil kapuk dalam jumlah banyak. Ia membasahi tubuhnya dengan air enau dan menutupi dengan kapuk.
Selanjutnya, Si Kabayan memanjat pohon dan duduk di dahan sambil menunggu mertuanya yang akan mandi.
Saat mertuanya sedang mandi, dari atas pohon Si Kabayan berseru dengan menyebut nama asli mertunya, Nolednad.
Mertua Si Kabayan yang tengah mandi kaget mendengar namanya dipanggil dan mencari sumber suara. Ia semakin kaget melihat makhluk putih menyeramkan dalam pandangannya.
Makhluk bertubuh putih itu menyebut dirinya kakek penunggu lubuk
Kakek penunggu lubuk itu meminta mertua Si Kabayan untuk menyayangi Si Kabayan yang dianggap sebagai cucu oleh kakek itu.
Mertua Si Kabayan juga diminta untuk mengurus sandang dan pangannya. Jika menuruti perintah kakek itu, maka mertua Si Kabayan dijamin keselamatannya.
Sejak kejadian tersebut, mertua Si Kabayan tidak membenci menantunya lagi bahkan mencukupi dengan sandang, pangan, dan membuatkan rumah meskipun kecil.
Si Kabayan juga sadar akan sifat buruknya. Ia mengubah sifatnya dan tidak bermalas-malasan lagi.
Baca juga: Legenda Ciung Wanara dan Pesan Moral, Cerita Rakyat Sunda
Si Kabayan bekerja sebagai buruh untuk mencukupi kehidupan rumah tangganya. Nyi Iteung semakin sayang kepada Si Kabayan.
Sebaliknya, Si Kabayan juga bertambah sayang pada istri dan mertua yang tetap baik terhadap dirinya.
Bahwa seseorang harus rela berkorban untuk kelangsungan hidupnya. Jika seseorang tidak berusaha maka tidak akan mencapai tujuannya.
Sifat malas hanya akan merugikan diri sendiri di kemudian hari.
Sumber:
ppid.bandung.go.id dan labbineka.kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.