Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar Pelosok Bandung Barat Tembus Longsor demi Hadiri Upacara Hari Santri

Kompas.com - 24/10/2022, 05:54 WIB

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Wangi aroma petrikor muncul dari bentangan panorama persawahan di pelosok pedesaan Jawa Barat bagian selatan.

Daun dan ranting pepohonan belum sepenuhnya kering, aliran air di sengkedan sawah mengalun gemricik mengiringi langkah para santri menyambut di Hari Santri Nasional.

Di balik keindahan panorama pedesaan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) bagian selatan, ada ancaman longsor yang selalu membayang-bayangi setiap turun hujan deras.

Baca juga: Waspada 3 Titik Longsor di Jalur Puncak Cianjur

Jalan di Kampung Citemen RT 03 RW 06 Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Bandung Barat, Jawa Barat tertutup material longsor pada Jumat (21/10/2022) malam.

"Kejadian longsor tersebut dikarenakan hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan rongga sehingga mengakibatkan longsor yang menutup akses jalan Cisarua-Cibitung," ungkap Camat Rongga Agus Rudiyanto saat dihubungi, Sabtu (22/10/2022).

Akses jalan yang tertutup longsor itu adalah akses utama masyarakat dan para santri yang menimba ilmu di pondok pesantren yang berada di wilayah tersebut.

Pagi itu, perhelatan upacara Hari Santri akan digelar di Islamic Center Kecamatan Rongga. Mau tidak mau, mereka harus menembus rintangan berupa material sisa longsor semalam.

Dengan atribut kain sarung dan kopiah khas santri, mereka berjalan berusaha menembus jalan yang tertimbun longsor.

Baca juga: 7 Jam Pencarian, Ayah dan Anak Korban Bencana Longsor di Sukabumi Berhasil Dievakuasi

Tidak jarang sendal jepit mereka putus lantaran terjebak di kubangan lumpur, tapi kejadian itu dibalas dengan gelak tawa santri lain.

Hingga akhirnya mereka tiba di lapangan upacara Hari Santri dengan penuh lumpur sisa longsoran. Meskipun sedikit terlambat, namun doa yang terpanjat tetap hidmat.

"Mereka bukan terjebak, tapi sempat terhambat ketika akan mengukuti upacara hari santri. Alhamdulillah bisa melewati jalan tersebut dan para santri bisa hadir dan mengikuti upacara peringatan hari santri," kata Agus.

Bagi mereka peristiwa longsor seperti itu adalah hal yang biasa terjadi, setiap turun hujan mereka sudah dibekali kewaspadaan diri jika sewaktu-waktu ada longsor menerjang.

Bahkan tanpa ada longsor sekali pun, mereka harus dihadapkan dengan jalanan terjal bebatuan yang cukup menyulitkan akses untuk sekadar menuju pusat perbelanjaan.

"Akses itu memang akses satu-satunya. Memang ada beberapa pesantren di permukiman itu, Pesantren Cisarua, Pesantren Jogjogan, Pesantren Cikarees Batununggul," tuturnya.

Baca juga: Longsor Timbun Ayah dan Anak di Sukabumi, 1 Tewas dan 1 Patah Kaki

Meski demikian, pemerintah kewilayahan setempat langsung bergerak mengevakuasi sisa material longsor yang menutup akses jalan. Hanya dalam hitungan jam, material longsor berhasil dievakuasi dan akses jalan itu kembali terbuka.

"Sekarang aksesnya sudah terbuka, tadi petugas dibantu warga setempat bergotong-royong menyingkirkan material longsor," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Paman di Tasikmalaya Cabuli Keponakan Selama 2 Tahun

Paman di Tasikmalaya Cabuli Keponakan Selama 2 Tahun

Bandung
Mobil Terbakar di SPBU Tasikmalaya, Sopir Pingsan dan Dirawat di RS

Mobil Terbakar di SPBU Tasikmalaya, Sopir Pingsan dan Dirawat di RS

Bandung
Lagi, Guru Ngaji Cabuli 17 Bocah Laki-laki di Garut, Korban Diancam: 'Ulah Bebeja ka Sasaha Bisi Diarah'

Lagi, Guru Ngaji Cabuli 17 Bocah Laki-laki di Garut, Korban Diancam: "Ulah Bebeja ka Sasaha Bisi Diarah"

Bandung
Oknum Karyawan PT KAI Curi Besi Bekas Rel di Stasiun Cikaum Subang

Oknum Karyawan PT KAI Curi Besi Bekas Rel di Stasiun Cikaum Subang

Bandung
Libur Long Weekend, Arus Lalin Arah Puncak Bogor Padat di Sejumlah Titik, One Way Diberlakukan

Libur Long Weekend, Arus Lalin Arah Puncak Bogor Padat di Sejumlah Titik, One Way Diberlakukan

Bandung
Wagub Uu Pastikan Perawatan Santri Korban Tabrak Lari Moge di Ciamis

Wagub Uu Pastikan Perawatan Santri Korban Tabrak Lari Moge di Ciamis

Bandung
Sejarah Patung Buddha Tidur di Vihara Buddha Dharma

Sejarah Patung Buddha Tidur di Vihara Buddha Dharma

Bandung
Aulia Akbar, Warga Bandung Pembuat Logo IKN, Dapat Hadiah Rp 185 Juta

Aulia Akbar, Warga Bandung Pembuat Logo IKN, Dapat Hadiah Rp 185 Juta

Bandung
Mangkrak 3 Tahun, Jembatan Walahar di Karawang Akan Dilanjutkan, Target Selesai Akhir 2023

Mangkrak 3 Tahun, Jembatan Walahar di Karawang Akan Dilanjutkan, Target Selesai Akhir 2023

Bandung
Tilang Manual Kembali Diterapkan di Jawa Barat Mulai Besok, Polisi Ungkap Target Pelanggaran

Tilang Manual Kembali Diterapkan di Jawa Barat Mulai Besok, Polisi Ungkap Target Pelanggaran

Bandung
Otopsi Siswa SD Korban Pengeroyokan di Sukabumi Berlangsung 4 Jam, Hasilnya Keluar Setelah 2 Pekan

Otopsi Siswa SD Korban Pengeroyokan di Sukabumi Berlangsung 4 Jam, Hasilnya Keluar Setelah 2 Pekan

Bandung
Terungkap, 'Tour Leader' Bawa Kabur Rp 368 Juta Uang 'Study Tour' Siswa SMAN 21 Bandung untuk Bayar Utang

Terungkap, "Tour Leader" Bawa Kabur Rp 368 Juta Uang "Study Tour" Siswa SMAN 21 Bandung untuk Bayar Utang

Bandung
Mengupas Seni Bermain Mini 4WD, Harganya yang Fantastis sampai Kecepatan Tangan Mekanik

Mengupas Seni Bermain Mini 4WD, Harganya yang Fantastis sampai Kecepatan Tangan Mekanik

Bandung
Dedi Mulyadi Minta Areal Konservasi di Taman Safari Bogor Diperluas Jadi 20.000 Hektar

Dedi Mulyadi Minta Areal Konservasi di Taman Safari Bogor Diperluas Jadi 20.000 Hektar

Bandung
Jemaah Haji Asal Tasikmalaya Meninggal di Madinah karena Dehidrasi

Jemaah Haji Asal Tasikmalaya Meninggal di Madinah karena Dehidrasi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com