Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-Tahun Warga Kompleks Griya Bandung Indah Terdampak Banjir, Kades: Langganan sejak Dulu

Kompas.com - 03/11/2022, 16:19 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Desa Buah Batu Asep Sobari angkat bicara soal Kompleks Griya Bandung Indah (GBI) yang sudah bertahun-tahun selalu terdampak banjir akibat luapan sungai Cipeso.

Asep mengatakan, luapan sungai Cipeso tidak hanya berdampak pada Kompleks GBI, tetapi juga Sekolah Dasar (SD) Griya Bandung Indah yang terdapat di kompleks tersebut.

Menurut dia, Kompleks GBI sudah menjadi langganan banjir sejak lama, jauh sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa.

"Jadi sebagian RW 08, sebagian RW 09 juga terdampak banjir, dan yang paling parah memang di RW 10 sampai RW 13," ungkapnya.

Baca juga: Satu Tahun Banjir Bandang di Kota Batu, Apel Siaga Bencana hingga Susur Sungai

Dia mengatakan, penyebab banjir di kawasan tersebut karena gorong-gorong atau hong saluran air yang diubah saat pembangunan Proyek Nasional.

Sebelum dibangun proyek nasional, hong di wilayah tersebut berukuran kecil, kemudian diganti menjadi ukuran besar, sehingga air kiriman dari Kota Bandung tidak bisa ditampung oleh aliran sungai Cipeso.

Tak hanya itu, para pengembang yang membangun perumahan di sekitar Kompleks GBI lalai dan tidak memperhatikan serapan air.

"Saya juga minta, (pengembang) perumahan yang baru-baru mau dibangun itu untuk memikirkan resapan airnya, agar enggak langsung dibuang ke (sungai) Cipeso," terangnya.

Asep menyebutkan, ada salah satu pengembangan yang mengajukan rekomendasi pada pihak Desa dan belum ditandatanganinya karena belum melaksanakan kewajiban, seperti membangun kolam retensi.

"Wacana itu sudah saya sampaikan waktu dialog dengan pengembang di LH itu juga, dia (pengembang) minta rekomendasi, tapi sama Desa belum ditandatangani karena kewajiban pengembang harus dilaksanakan dulu," tutur dia.

Banjir yang terjadi hari ini, kata dia, tak sebanding dengan yang terjadi pada tahun 2021. Saat itu banjir cukup tinggi, hingga masuk ke permukiman warga.

"Betul, tahun kemarin tinggi banget, intensitas hujan tinggi dan sungai Cipeso tidak menampung dan air dari Kota itu tidak ada batas penghalang masuk ke Desa Buah Batu," ungkapnya.

 

Kepala Desa Buah Batu menyebutkan ada beberapa persolan yang menyebabkan Komplek Griya Bandung Indah (GBI) kerap dilanda banjir hingga menahun. Saat ini, ia berharap dibangunnya Sodetan air atau kolam retensi guna menanggulangi banjir luapan sungai CipesoKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kepala Desa Buah Batu menyebutkan ada beberapa persolan yang menyebabkan Komplek Griya Bandung Indah (GBI) kerap dilanda banjir hingga menahun. Saat ini, ia berharap dibangunnya Sodetan air atau kolam retensi guna menanggulangi banjir luapan sungai Cipeso

Banjir yang melanda Kompleks GBI, lanjut dia, tergolong cukup lama untuk surut. Paling cepat, satu hingga dua hari, dan paling lambat hingga lima hari.

"Tergantung debit air di Cipeso, terus memang mesti ada kolam retensi dan kami berharap para pengembang yang membangun perumahan di sekitaran Kompleks GBI tidak melupakan kewajibannya," tutur Asep.

Penanganan pihak desa

Sejak satu tahun menjabat sebagai Kepala Desa Buah Batu, Asep menuturkan telah melakukan kegiatan padat karya dengan melaksanakan pengerukan sungai Cipeso tahun 2021 silam.

Kemudian, ia juga telah mencoba mengkolaborasikan program dari Dinas terkait untuk menyelesaikan persolan itu, namun tetap saja belum ada solusi.

Pasalnya, sungai Cipeso menjadi penampung aliran-aliran sungai kecil lainnya yang nantinya bermuara di Sungai Cidurian.

"Kalau dari Desa bekerjasama dengan pengurus RW 10 dan juga ada anggota Dewan yang tinggal di sana, akan berkolaborasi dengan kita untuk membeli pompa air, kebetulan dalam jangka waktu dekat ini lagi rehab rumah pompanya karena mau ditambah lagi dua pompa, jadi sekarang baru satu, mau ditambah lagi jadi punya tiga," bebernya.

Asep menuturkan telah menganggarkan untuk kembali melakukan kegiatan padat karya pada tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Banjir Bandang di Aceh Tenggara, 2 Tewas dan Puluhan Rumah Rusak

Tak hanya itu, ia berharap ada pembangunan sodetan air guna menangani banjir di Kompleks GBI.

Sejauh ini, pihaknya sudah melayangkan surat ke Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat dan sudah mendapatkan respons positif.

"Ya kalau pengerukan sungai kami juga sudah menganggarkan lagi tahun 2023 buat pemeliharaan sungai Cipeso tiap tahunnya. Alhamdulilah sudah disurvei, saya pengennya ada sodetan di hilir, jadi air itu ada dua jalur yang satu ke Sungai yang lama, yang satu lagi ke sodetan, kemarin udah disurvei sama Provinsi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com