Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita UMKM Tasikmalaya Terjang Badai Pandemi Berkat Bisnis Online, bahkan Mampu Bangun Toko Mewah

Kompas.com - 04/11/2022, 11:18 WIB
Irwan Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di perkampungan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mampu menerjang badai pandemi Covid-19 dan meraih sukses lewat bisnis penjualan online atau e-commerce.

Salah satunya UMKM yang memproduksi tas di Kampung Manggungsari, Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya bernama Kamiya.

UMKM milik Unang Saepulloh ini mampu bertransformasi menjadi usaha terkenal di kalangan para pecinta tas.

Baca juga: Indef: Resesi Global Tahun 2023 Bisa Turunkan Ekspor Produk UMKM

Baca juga: DPR Dorong Para Ibu Rumah Tangga Manfaatkan Modal dari PNM untuk Gerakkan UMKM

Berkat penjualan tas Kamiya, Unang mampu membangun toko megah dua lantai bernuansa modern di wilayah perkampungan pada tahun 2022.

Unang mengatakan, usahanya di bidang produksi tas dengan beragam bahan dan model belum begitu lama.

Foto-foto: Pemilik UMKM perajin tas lewat online shop Kamiya asal Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, saat menunjukkan proses produksi tas di rumahnya Kampung Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/11/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto: Pemilik UMKM perajin tas lewat online shop Kamiya asal Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, saat menunjukkan proses produksi tas di rumahnya Kampung Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/11/2022).

Mulanya, dia memproduksi sendiri berbagai jenis tas dengan memberdayakan sekitar 100 orang perajin yang tersebar di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Selain memproduksi berbagai model tas berbahan kulit sintetis, Unang juga memproduksi dan menjual tas berbahan mendong.

Bahan mendong ini merupakan bahan dasar tikar yang menjadi salah satu kerajinan khas di Tasikmalaya.

"Bahan ini selain dibuat tikar, bisa juga dibuat topi, kipas, dan perlengkapan rumah tangga seperti tutup saji. Kami berinovasi membuat tas dari bahan itu, permintaannya lumayan bagus," kata Unang, saat ditemui Kompas.com di tokonya, Jumat (4/11/2022).

Beberapa permasalahan dalam usaha dijumpai oleh setiap perajin UMKM.

Seperti beberapa bulan terakhir bahan mendong sempat sulit didapat, sementara produksi tas berbahan mendong tak pernah berhenti karena meningkatnya permintaan pasar.

Beruntung ada produsen UMKM penyedia bahan mendong yang bersedia mengirim dari luar kota.

Saat ini, toko online Kamiya milik Unang, melayani penjualan dengan sistem eceran dan partai besar.

Untuk melayani para konsumen di toko online tersebut, Unang mempekerjakan sembilan orang admin yang bertugas memegang masing-masing platform e-commerce.

"Saat menerima orderan dari konsumen, para pekerja dengan sigap langsung mencatat, diteruskan ke bagian lain yang bertugas mengemas hingga mengirim pesanan tersebut," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com