Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Uu Optimistis 100 Desa Wisata di Jabar Selatan Cepat Populer lewat Pembangunan JTS

Kompas.com - 06/11/2022, 09:28 WIB
Irwan Nugraha,
Krisiandi

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, mengaku optimistis dalam waktu dekat 100 desa wisata di wilayah Jabar Selatan akan cepat populer seiring dengan pembangunan Jabar Tengah Selatan (JTS).

Terlebih Pemerintah Pusat sedang menata seluruh aspek pembangunan wilayah itu melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Ratusan desa wisata yang terlewati JTS itu saat ini menonjolkan keindahan alam yang tak kalah indahnya dengan Labuan Bajo dan Pantai-pantai di Bali.

"Dengan adanya Perpres khusus tentunya anggaran pembiayaan dari pusat nantinya. Adanya JTS optimistis 100 desa wisata yang potensinya besar dari mulai Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya sampai Pangandaran akan mulai terkenal dalam waktu dekat. Soalnya selama ini akses jalan jadi hambatan," jelas Uu kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Siaran TV Analog di Jabar Dimatikan Per Hari Ini, 2 November 2022, Berikut Daftar Daerahnya

Uu menambahkan, JTS sendiri saat ini sedang dikerjakan oleh BUMD Provinsi Jawa Barat PT Jasa Sarana.

Feasibility study (FS) jalur ini sudah dilaksanakan sejak 2014 dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) terbit pada 2016.

Desain awal diluncurkan pada 2019, dilanjutkan dengan penyusunan detail engineering design (DED) dan dokumen lingkungan sampai saat ini dalam tahap pra desain.

"Dampaknya akan sangat besar bagi peningkatan masyarakat di Jabar Selatan yang selama ini kesulitan jarak tempuh perjalanan ke wilayah perkotaan. Dengan JTS, semua aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat akan sangat cepat," tambah dia.

Rencananya, lanjut Uu, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni dari wilayah Lengkong-Sagaranten (23,20 km), kemudian Sagaranten-Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung-Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah-Rancabali (16,84 km) degan total jarak sepanjang 111,38 km.

Sesi selanjutnya, dari kawasan Ciwidey-Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan-Cikajang (53,48 km), disambung Cikajang-Bantarkalong (68,54 km), kemudian Bantarkalong-Kertahayu (101,48 km), hingga total sepanjang 245,62 km.

"Total keseluruhan Trase JTS sepanjang 357 kilometer mulai dari Sukabumi sampai Pangandaran. Konektivitas akses jalan ini pun nantinya akan tersambung dengan kawasan Jabar Utara," kata Uu.

Selain itu, JTS pun nantinya akan bersamaan dengan pembangunan berbagai sektor teknologi, pertanian, perikanan dan kawasan wisata di sepanjang pesisir Jawa Barat Selatan.

Selama ini pun, selain anggaran Rp 100 Triliun yang disediakan pusat lewat Perpres tersebut, juga sudah banyak investor dalam dan luar Negeri yang siap berinvestasi di kawasan Jabar Selatan.

"Terbayang kan nanti masyarakatnya akan terbantu peningkatan ekonominya secara drastis. Investor sudah mulai berdatangan bukan hanya dari dalam Negeri saja, tapi dari luar pun sudah banyak," ujar Uu.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Terpantau di Barat Daya Sumatera, Pengaruhi Cuaca Aceh hingga Jabar

Meski demikian, lanjut Uu, Pemprov Jabar lewat Perpres sesuai usulan pemerintah daerah itu akan memperkuat sektor ketahanan pangan masyarakat.

Salah satunya selain pembangunan sektor industri, teknologi dan wisata, pembukaan lahan pertanian sebagai kawasan agrobisnis pun akan dilakukan bersamaan.

"Jadi pembangunannya bukan hanya pembangunan modernisasi saja, tapi pembangunan agrobisnis pun akan dilakukan bersamaan. Titik-titik kawasan berbagai sektor di tiap daerah mulai Sukabumi sampai Pangandaran sudah diajukan dan sedang proses validasi Kemenko Marvest saat ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com