Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pemberi Kabar Sungai Citarum...

Kompas.com - 08/11/2022, 07:43 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Senin (7/11/2022) sore, Ahmad Iskandar (55) berdiri di Jembatan Bojong yang menghubungkan Karawang-Bekasi.

Dengan seksama, matanya memerhatikan alat pengukur manual di jembatan. Juga memastikan (Automatic Water Level Recorder (AWLR) berfungsi mengukur ketinggaian air Sungai Citarum.

Di Pos Kedunggede Sungai Citarum itu, Ahmad beserta tim secara bergantian memantau ketinggian air Sungai Citarum. Baik secara manual maupun AWLR.

Baca juga: Aliran Sungai Citarum Meluap, Pemukiman di Kabupaten Bandung Kebanjiran

"Kita diminta terus melapor. Apalagi jika ketinggian air di atas 9 mdpl (meter di atas permukaan laut," kata Ahmad kepada Kompas.com.

Ahmad yang bertugas sebagai Kaur Operasional Wilayah 1 Bekasi Perum Jasa Tirta (PJT) II itu bekerja sebagai "pengamat" Sungai Citarum sejak 2013. Ia hapal betul kondisi ketinggian air dan potensi banjir hingga wilayah hilir.

"Jika di sini ketinggian 13,30 mdpl, air 13 mdpl akan sampai di hilir daerah Batujaya lima jam kemudian," kata Ahmad.

Baca juga: Masih Ada Kebocoran, Fasilitas Penanggulangan Banjir Belum Redam Luapan Citarum

Karena itu, tugasnya adalah memberikan informasi yang valid agar tak ada kabar hoaks yang membuat masyarakat gusar. Sebab, dahulu pernah terjadi hoaks yang membuat warga resah.

Bersyukur kini infomasi lebih mudah diakses. Baik melalui kanal media sosial PJT II atau stakeholder terkait.

"Dengan informasi valid yang kami sampaikan hoaks terhindari. Masyarakat dan pihak terkait di wilayah rawan juga bisa bersiap," kata dia.

Misalnya, bagi wilayah yang rawan banjir hingga ada tanggul kritis. Seperti di sebuah kampung di Batujaya Karawang dan Kampung Bojongsari, Kabupaten Bekasi yang rawan kebanjiran.

Pos Kedunggede Sungai Citarum berada persis di samping Jembatan Bojong. Pos itu menjadi tempat mengamati, mengolah data, sekaligus tempat istirahat sambil sesekali menyeruput kopi bagi tim pengamat.

Yudi Pingpong, Pengamat Sungai Citarum wilayah Karawang menyebut, jika kondisi normal, pengamatan manual dan laporan dilakukan tiga jam sekali. Namun saat prediksi hujan terjadi, frekuensi pengamatan lebih sering.

"Kalau di Karawang tidak mengenal musim penghujan. Kalau wilayah Bogor, Bandung, Purwakarta, dan Loji Karawang hujan lebat, ini perlu kita waspada," kata dia.

Apalagi, terjadi pertemuan antara dua sungai besar, yakni Citarum dan Cibeet. Ini membuat debit air kedua Sungai Saling berpengaruh.

Data manual maupun AWLR yang tim catat, sambung Yudi, tak hanya dilaporkan ke PJT II. Melainkan instansi lain, misalnya pemerintah daerah, camat, desa, TNI, Polri, hingga relawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Bandung
Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com