Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Resesi, Ribuan UMKM di Indonesia Merapat ke Bandung

Kompas.com, 9 November 2022, 10:48 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 4.000 UMKM di Indonesia diperkirakan akan merapat di Bandung dalam acara Pesta Wirausaha. Pertemuan tersebut sekaligus untuk melawan resesi.

"Ini (semacam) melawan resesi, tahun 2023 lebih taft dan maju lagi," ujar Direktur Pesta Wirausaha Komunitas Pengusaha Tangan di Atas (TDA) 7.0, Roskar di Bandung, Rabu (9/11/2022).

Menurut Roskar, ada beragam kegiatan di Pesta Wirausaha Nasional ini. Seperti materi bisnis dan kelas-kelas digital dari praktisi ahli maupun pengusaha TDA yang sudah sukses.

Baca juga: Kisah Sukses Desainer Surabaya, Rancang Busana untuk Jennie Blackpink dan Selebritas Hollywood

Presiden TDA, Ibrahim M Bafaqih mengatakan, melihat kondisi tahun ini, dampak resesi ekonomi di Indonesia tidak akan terlalu besar.

Sektor yang paling terkena imbas adalah ekspor dan nilainya di Indonesia tidak begitu besar. Indonesia sendiri, ekonomi lokalnya kuat. Karena itu, ia optimistis dengan perekonomian Indonesia tahun depan, setidaknya akan berjalan seperti tahun ini.

Pandemi Covid-19

Ibrahim mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, sektor bisnis pelaku usaha sangat terdampak. Namun tidak seluruhnya tiarap, karena ada beberapa yang bertahan, bahkan meraih omzet besar.

"Saat pandemi berkurang sekitar 30 sampai 40 persen. Tapi ada juga omzetnya besar seperti di industri kesehatan seperti di APD, masker, agribisnis,” ujarnya.

Baca juga: Dijual Rp 9.900 Per Ekor, Lintah dari UMKM Bengkulu Diekspor ke 3 Negara

Salah satu cara agar para UMKM bertahan adalah dengan memberikan semangat. Bisnis boleh turun, yang penting harus tetap dijaga agar kembali tumbuh.

Cara itu efektif saat pandemi Covid-19 kemarin. Karena itu, pihaknya memberikan mentoring wirausaha TDA melalui kegiatan ‘Pesta Wirausaha’.

“Kami memotivasi mereka supaya tetap bisa bertahan di bisnis ini. Sekarang, sudah ada indikasi bertahap dan kami berharap 2023 walaupun ekonominya masih belum jelas atau babak belur, akhirnya kami buat mentoring, salah satunya Pesta Wirausaha,” jelasnya.

Adapun kegiatan Pesta Wirausaha Nasional akan diselenggarakan di kompleks Telkom Corporate University, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung pada 21 – 22 Januari 2023.

Kontribusi TDA Rp 42 Triliun

Ibrahim menjelaskan, anggota TDA mencapai 30.000an di Indonesia dan luar negeri. Dari hasil perhitungan, kontribusi komunitasnya dalam pendapatan nasional sebesar Rp 42 triliun atau 0,25 persen PDB Indonesia.

Nilai itu diambil sepanjang tahun 2022 dengan beberapa sampel dari pengusaha level mikro hingga besar dengan omzet di atas Rp 50 miliar.

“Tahun ini. Jadi yang terdaftar dalam TDA itu kami ambil beberapa sampel dari pengusahan yang levelnya mikro dengan yang omzetnya di atas Rp 50 miliar bahkan mungkin ada yang sampai ratusan miliar. Itu kami kalkulasi kurang lebih Rp 42 triliun,” ucap dia.

Selain pendapatan nasional, wirausaha ini juga menyerap angkatan kerja kurang lebih hingga 200.000 orang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau