KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Institut Pertanian Bogor (IPB) Aceng Hidayat mengungkap penyebab 116 mahasiswanya terjerat penipuan investasi bermodus pinjaman online atau pinjol.
Aceng menyebutkan, semua bermula saat mahasiswanya mencari alternatif tambahan pendanaan kegiatan kampus dengan mengikuti proyek yang dijanjikan SAN (29).
"Saya kira ada anggaran dari kampus, tapi mungkin kekurangannya mereka mencari sendiri. Ya ini dalam rangka upaya mereka cari dana tambahan. Jadinya mereka tertarik iming-iming 10 persen itu," kata Aceng saat dihadirkan mewakili IPB dalam konferensi pers kasus penipuan investasi modus pinjol, di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Penipu Mahasiswa IPB hingga Terjerat Pinjol Gunakan Uang untuk Beli Mobil, Dijadikan Taksi Online
Dalam mencari dana kegiatan kampus (Dansus) itu, kata Aceng, mahasiswa sebenarnya sudah terbiasa mencari dana dengan berjualan barang-barang dan makanan. Itu yang biasa mereka lakukan untuk mencari sponsor.
Barang kali ketika itu, mereka punya cara lain untuk mendapatkan dana tambahan kegiatan kampus.
Sehingga, para mahasiswa tersebut mendapatkan kesempatan mengikuti suatu proyek yang saat itu ditawarkan oleh SAN, dengan iming-iming keuntungan.
"Saya kira ini mungkin bagi mereka menggiurkan. Cumankan kalau kegiatan itu saya juga enggak tau. Ya awalnya mahasiswa cari dana untuk kegiatan kampus," ujarnya.
Aceng memastikan, jumlah korban penipuan investasi bermodus pinjol itu masih sama, yakni 116 mahasiswa aktif.
"Iya semua korban itu mahasiswa aktif. Dari kampus di Dramaga (disebutkan) terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ekologi Manusia, ada yang semester III dan semester V," ungkapnya.
Kini, pihak IPB akan berupaya mencari solusi agar mahasiswanya tidak terjerat lagi atau tidak memiliki utang lagi ke depannya.
"Kalau itu kan saya kira pinjol punya mekanisme keuangan, kalau pinjam ya harus dibayar. Cuman itu ke depannya kita akan melakukan upaya untuk mengatur ke sana. Ini kan bukan murni pinjaman tapi ada unsur penipuannya. Jadi kami perlu membantu mahasiswa menyelesaikannya," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.