CIANJUR, KOMPAS.com – Warga Cianjur, Jawa Barat, memilih menginap di lapang terbuka dan teras rumah karena khawatir dengan gempa susulan.
Pantauan Kompas.com di seputaran Kota Cianjur, sejumlah warga berkerumun di trotoar jalan dan teras-teras rumah.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal, Mayoritas Anak-anak
Mereka enggan masuk ke dalam rumah karena masih trauma dengan gempa yang memakan korban hingga 162 jiwa tersebut.
“Barusan saja terasa empat kali susulan, meskipun kecil tapi jadi trauma,” kata Siti Aisyah (30), warga Kelurahan Sayang, Cianjur, kepada Kompas.com (21/11/2022).
Ibu tiga anak ini memilih menginap di rumah saudaranya yang dirasa lebih aman.
“Mudah-mudahan malam ini tidak ada lagi (gempa susulan),” ujar dia.
Aisyah mengatakan, saat gempa M 5,6 yang mengguncang sore tadi, atap bagian depan rumahnya rusak.
Ia dan anaknya berhasil menyelamatkan diri dengan berlari keluar menuju lapangan di belakang rumah.
“Seumur-umur baru merasakan gempa sebesar ini, gemeteran ini masih,” ucap Aisyah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan bermalam di Pendop Kabupaten Cianjur untuk memantau langsung segala proses penanganan korban gempa Cianjur.
Hal itu ia sampaikan seusai memimpin rapat koordinasi penanganan gempa Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin malam.
"Rencana saya akan bermalam di sini untuk memastikan koordinasi pertama ini satu pintu," ungkap Emil, sapaan akrabnya.
Emil mengatakan, perlu kebersamaan semua elemen untuk memastikan proses penanganan gempa berlangsung sesuai prosedur.
"Jabar harus menunjukan kami sangat kompak, peduli, koordinatif. Namanya takdir Tuhan tidak bisa kita ketahui pasti, tapi ini membuktikan kami ada, negara hadir," ungkapnya.
Emil juga mengimbau media untuk menyampaikan berita dari sumber resmi serta tidak menggunakan kata yang membuat masyarakat cemas.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 162 orang.
Mayoritas korban meninggal merupakan anak-anak yang sedang belajar di madrasah dan sekolah umum.
Disebutkan juga ada 326 orang mengalami luka dengan kondisi patah tulang dan luka serius di bagian kepala serta 13.784 warga mengungsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.