KOMPAS.com - Gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Update jumlah korban meninggal dunia mencapai 162 orang dan 326 warga luka-luka. Dilansir dari Antara, jumlah warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 13.784 orang.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Gubernur Jawa Barat di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 Wib.
Baca juga: 5 Korban Gempa Cianjur Dirujuk ke RSUD Syamsudin Sukabumi
Selain itu, Ridwan juga menjelaskan, sebagian besar para korban masih berusia anak-anak yang yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.
"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.
Gempa juga membuat setidaknya 2.345 unit rumah rusak dengan skala kerusakan mulai dari 60 persen hingga 100 persen.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal, Mayoritas Anak-anak
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya resminya di Jakarta.
"Sesuai perintah Presiden Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Cugenang, Cianjur. Tiba pukul 21.45 Wib, gempa susulan masih terjadi di lapangan," kata Endra.
"Fokus penanganan dengan dua ekskavator yang sudah berada di lapangan untuk terus membersihkan pohon dan tanah longsoran yang menutup akses jalan Cipanas-Cianjur," tambahnya.
"Seluruh infrastruktur evakuasi sudah berdatangan, alat berat dari TNI sudah disiapkan, TNI-Polri sudah siap, dapur umum sudah siap, akan dihadirkan di titik pengungsian," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan, aliran listrik di Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya pulih.
Hal itu dikarenakan tiga gardu PLN di Cianjur, menurutnya hanya satu gardu yang kini bisa beroperasi.
"Baru hampir 20 persen yang bisa hidup lagi sampai malam ini, jadi mohon maaf ke warga Cianjur, PLN akan kerja keras maksimal tiga hari untuk kembali normal, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata dia.
Kondisi itu juga berdampak pencarian korban gempa terkendala karena di beberapa titik padam dan minim penerangam.
"Diduga masih ada warga yang hilang dan terperangkap ambruk, sehingga kami menduga jumlah korban akan bertambah dalam hitungan waktu," katanya.
(Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : David Oliver Purba)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.