Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kabupaten Cianjur

Kompas.com, 22 November 2022, 17:03 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Cianjur adalah sebuah wilayah administratif yang berada di pesisir selatan Provinsi Jawa Barat. Ibu kota Kabupaten Cianjur terletak di Kecamatan Cianjur.

Kabupaten Cianjur memiliki motto Sugih Mukti yang melambangkan kesejahteraan.

Baca juga: Update Dampak Gempak Cianjur di Bandung, Sukabumi, Bogor, dan Kabupaten Cianjur

Sementara Cianjur memiliki tiga filosofi yaitu Ngaos, Mamaos, dan Maenpo yang mengingatkan pada aspek keparipurnaan hidup.

Citra Kabupaten Cianjur sebagai daerah agamis sudah ada sejak sekitar tahun 1677 dimana wilayah ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam.

Baca juga: BERITA FOTO: Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Cianjur

Hal ini juga menjadi alasan Kabupaten Cianjur sempat disebut sebagai gudang santri dan kyai dan mendapat julukan Kota Santri.

Baca juga: Penyebab Gempa Cianjur, Pakar ITB: Sesar Cimandiri Tergolong Aktif

Lebih lanjut, berikut adalah profil Kabupaten Cianjur yang dapat Anda simak.

Sejarah Kabupaten Cianjur

Dilansir dari laman investasi.jabarprov.go.id, sejarah Kabupaten Cianjur berkaitan dengan sosok Raden Djajasasana.

Raden Djajasasana adalah putra dari Aria Wangsa Goparana dari Talaga, yang juga keturunan dari Sunan Talaga.

Raden Djajasasana membawa 100 cacah (rakyat) yang ditugaskan untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul.

Beliau kemudian berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dia dianugerahi gelar panglima (Wira Tanu).

Tak heran jika kemudian Raden Djajasasana juga dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu.

Raden Djajasasana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya.

Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana.

Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana tersebut dikenal dengan sebutan Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).

Geografi Kabupaten Cianjur

Secara astronomis, Kabupaten Cianjur terletak pada koordinat 106º42’ - 107º25’ Bujur Timur dan 6º 21’ - 7º 25’ Lintang Selatan atau berada di bagian selatan dari garis khatulistiwa.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Cianjur memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta
  • sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor
  • sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut
  • sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia

Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar 3.614,35 km² yang secara administratif terbagi ke dalam 32 kecamatan dan 360 desa/kelurahan.

Wilayah Cianjur juga dikenal memiliki keindahan alam yang mempesona, dengan hawa sejuk pegunungan kawasan Puncak dan hamparan indah pantai di Cianjur bagian selatan.

Hal ini karena sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur adalah pegunungan, kecuali di sekitar pantai selatan yang merupakan daerah dataran rendah yang sempit.

Adapun sungai terpanjang yang melewati Kabupaten Cianjur adalah Sungai Cibuni yang bermuara di Samudra Hindia.

Istana Kepresidenan Cipanas.cagarbudaya.kemdikbud.go.id Istana Kepresidenan Cipanas.

Demografi Kabupaten Cianjur

Sesuai data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Cianjur dari hasil sensus penduduk 2020 adalah sebanyak 2.477.560 jiwa.

Lebih lanjut, hasil proyeksi data sensus penduduk 2020 diketahui jumlah penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 mencapai 2.506.682 jiwa.

Kepadatan penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 dari hasil proyeksi data sensus penduduk 2020 adalah 693,54 per kilometer persegi.

Dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus, pada tahun 2021 jumlah penduduk angkatan kerja di Kabupaten Cianjur adalah 1.175.885 orang.

Dari angka tersebut, diketahui jumlah pekerja sebanyak 1.066.323 orang dan pengangguran terbuka sebanyak 109.562 orang.

Adapun penduduk Kabupaten Cianjur didominasi oleh Suku Sunda, sementara suku lainnya adalah suku Jawa, Batak, Minang, dan Bugis.

Pemerintahan Kabupaten Cianjur

Sejak masa awal berdiri, Kota Cianjur berada di bawah pimpinan pejabat setingkat bupati, yaitu:

Berikut daftar bupati Cianjur dari 1677 hingga sekarang :

  1. R.A. Wira Tanu I (1677-1691)
  2. R.A. Wira Tanu II (1691-1707)
  3. R.A. Wira Tanu III (1707-1727)
  4. R.A. Wira Tanu Datar IV (1927-1761)
  5. R.A. Wira Tanu Datar V (1761-1776)
  6. R.A. Wira Tanu Datar VI (1776-1813)
  7. R.A.A. Prawiradiredja I (1813-1833)
  8. R. Tumenggung Wiranagara (1833-1834)
  9. R.A.A. Kusumahningrat (Dalem Pancaniti) (1834-1862)
  10. R.A.A. Prawiradiredja II (1862-1910)
  11. R. Demang Nata Kusumah (1910-1912)
  12. R.A.A. Wiaratanatakusumah (1912-1920)
  13. R.A.A. Suriadiningrat (1920-1932)
  14. R. Sunarya (1932-1934)
  15. R.A.A. Suria Nata Atmadja (1934-1943)
  16. R. Adiwikarta (1943-1945)
  17. R. Yasin Partadiredja (1945-1945)
  18. R. Iyok Mohamad Sirodj (1945-1946)
  19. R. Abas Wilagasomantri (1946-1948)
  20. R. Ateng Sanusi Natawiyoga (1948-1950)
  21. R. Ahmad Suriadikusumah (1950-1952)
  22. R. Akhyad Penna (1952-1956)
  23. R. Holland Sukmadiningrat (1956-1957)
  24. R. Muryani Nataatmadja (1957-1959)
  25. R. Asep Adung Purawidjaja (1959-1966)
  26. Letkol R. Rakhmat (1966-1966)
  27. Letkol Sarmada (1966-1969)
  28. R. Gadjali Gandawidura (1969-1970)
  29. Drs. H. Ahmad Endang (1970-1978)
  30. Ir. H. Adjat Sudrajat Sudirahdja (1978-1983)
  31. Ir. H. Arifin Yoesoef (1983-1988)
  32. Drs. H. Eddi Soekardi (1988-1996)
  33. Drs. H. Harkat Handiamihardja (1996-2001)
  34. Ir. H. Wasidi Swastomo, Msi (2001-2006)
  35. Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM (2 periode dari 2006-2016)
  36. Irvan Rivano Muchtar, S.Ip (2016-14 Desember 2018)
  37. (Plt) Herman Suherman, S.T (14 Desember 2018 - 25 September 2020)
  38. (Pjs) Dudi Sudrajat Abdurachim (26 September 2020 - 5 Desember 2020)
  39. Herman Suherman, S.T (2021-sekarang)

Bupati Cianjur Herman Suherman didampingi wakilnya TB Mulyana Syahrudin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pendopo, Rabu (17/8/2022).KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Bupati Cianjur Herman Suherman didampingi wakilnya TB Mulyana Syahrudin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pendopo, Rabu (17/8/2022).

Tradisi dan Budaya Kabupaten Cianjur

Kota Cianjur memiliki beberapa tradisi khas yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

Dari filosofi Mamaos, tercipta seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup.

Seni mamaos Tembang Cianjuran (tembang sunda) diciptakan Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti.

R. Aria Adipati Kusumahningrat menjadi dalem tatar Cianjur sekitar tahun 1834-1862.

Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (kecapi besar) dan kecapi rincik (kecapi kecil) serta sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru.

Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan dengan segala hasil ciptaan-Nya.

Ada pula filosofi Maenpo, yang memunculkan seni bela diri pencak silat sebagai wujud keterampilan dan ketangguhan.

Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim.

Aliran seni bela diri pencak silat ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan.

Dalam maenpo dikenal ilmu Liliwatan (penghindaran) dan Peupeuhan (pukulan).

Gempa Cianjur 2022

Pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, atau berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi.

Kerusakan akibat gempa di Kampung Cibeureum Kaler, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Sedikitnya 162 orang meninggal dunia, 326 warga luka-luka, dan 13.784 orang mengungsi akibat gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Kerusakan akibat gempa di Kampung Cibeureum Kaler, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Sedikitnya 162 orang meninggal dunia, 326 warga luka-luka, dan 13.784 orang mengungsi akibat gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur.

Kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan dan gerakan tanah di wilayah Kabupaten Cianjur.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.

Sumber:
web.cianjurkab.go.id  
investasi.jabarprov.go.id  
e-arsip.cianjurkab.go.id 
cianjurkab.bps.go.id  
vsi.esdm.go.id 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau