Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Cianjur Mulai Kembali ke Rumah Saat Siang Hari

Kompas.com - 02/12/2022, 14:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Antara

CIANJUR, KOMPAS.com - Sejumlah masyarakat yang menjadi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kembali menggunakan rumahnya pada siang hari. Sementara saat malam, mereka memilih tinggal di pengungsian karena dinilai lebih aman bila terjadi gempa susulan.

"Kalau siang diam di rumah, karena ada bangunan yang sebagian tidak roboh. Kalau malam, kami memilih tinggal di tenda karena merasa lebih aman kalau ada gempa," kata Siti Masitoh (60) salah seorang korban gempa bumi di Kampung Tegal Lega, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur Kota, Jumat.

Ia bersama suaminya memilih tinggal di tenda terpal yang didirikan sekitar rumahnya, sedangkan anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di daerah lain.

Baca juga: Pemerintah DI Yogyakarta Segera Bantu Mahasiswa Asal Cianjur, Sultan: Jangan Sampai Mereka Drop Out

Sepekan pasca-gempa yang terjadi Senin (21/11/2022), Siti lebih memilih tinggal di pengungsian dan masih takut masuk ke dalam rumah karena trauma.

"Kalau masuk ke rumah merasa asing, takut, takut gempa lagi, karena gempa masih ada," kata Siti.

Namun sejak beberapa hari belakangan, Siti dan suami mulai berani masuk ke rumah pada siang hari, sekadar untuk memasak atau melakukan aktivitas lain.

Menjelang malam, Siti kembali tinggal di tenda pengungsian.

"Kalau angin sudah pasti, tapi tidak apa-apa, karena tidur hanya beberapa jam, jam 2 saya bangun siap-siap untuk jualan," katanya.

Selain Siti, ada juga korban gempa lainnya di Kampung Cijedil, Kecamatan Cugenang yang berada di pinggiran kota dan dilaporkan paling terdampak besar akibat bencana tersebut.

Seorang warga Cijedil, Usman (58) yang mendirikan tenda di sekitar rumahnya mengatakan, memilih banyak tinggal di tenda dibandingkan di rumah karena masih takut.

Baca juga: Sultan Apresiasi Siswa SMA dan SMK yang Berikan Bantuan Korban Gempa Cianjur

Ia berharap kondisi rumahnya yang rusak bisa secepatnya diperbaiki oleh pemerintah agar bisa tinggal dengan aman dan nyaman, tidak lagi berlama-lama tinggal di tenda.

"Sekarang masih tinggal di tenda, masih takut ke rumah," katanya.

Terkait bantuan kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya selama di pengungsian, Usman mengaku terpenuhi, namun warga saat ini membutuhkan sepatu bot agar mudah saat beraktivitas.

"Makanan ada, namun sekarang warga butuh sepatu bot," kata ayah yang kedua anaknya meninggal dunia akibat tertimpa bangunan saat gempa.

Laporan Posko Utama Penanggulangan Bencana Gempa Cianjur tercatat korban meninggal dunia sebanyak 329 orang, dan 11 orang masih dalam pencarian.

Selanjutnya korban yang masih bertahan di tempat pengungsian sebanyak 114.414 orang, dan 654 luka berat dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com