Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Minggu Gempa Cianjur, 8 Korban Belum Ditemukan, 334 Meninggal, 384 Gempa Susulan

Kompas.com, 5 Desember 2022, 06:09 WIB
Reni Susanti

Editor

CIANJUR, KOMPAS.com - Dua minggu lalu, gempa magnitudo 5,6 meluluhlantakkan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hingga kini, tim gabungan masih mencari 8 korban hilang.

Delapan korban hilang itu diduga tertimbun longsor di Kecamatan Cugenang, lokasi terdampak paling parah gempa Cianjur.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur Cecep Alamsyah mengatakan, upaya pencarian yang dilakulan terhadap 8 orang korban hilang belum membuahkan hasil.

Baca juga: Pernikahan Nurdin dan Nida di Antara Puing Reruntuhan Gempa Cianjur...

"Korban jiwa hari ini masih tetap, yaitu sebanyak 334 meninggal dunia, sedangkan korban luka berat 593 orang, dan 49 di antaranya masih dalam perawatan," ucapnya kepada wartawan di Pendopo Cianjur.

Korban meninggal akibat gempa Cianjur itu hingga kini tercatat 334 orang dan 8 belum ditemukan.

494 Titik Pengungsian

Cecep menjelaskan, hingga saat ini, tercatat ada 494 titik pengungsian, 375 di antaranya merupakan pengungsian terpusat dan 119 mandiri.

"Berdasarkan data yang dihimpun sementara, 494 titik pengungsian tersebut dihuni oleh 41.166 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa mencapai 114.683 orang, terdiri atas 54.781 laki-laki, 59.902 perempuan, 147 disabilitas, 1.640 ibu hamil, dan 7.453 lansia," ucapnya.

Baca juga: Saat Sepak Bola Membuat Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ceria...

Selain itu, ia menyebutkan, tercatat sebanyak 37.830 rumah rusak, terdiri dari 8.151 rusak berat, 11.210 rusak sedang, dan 18.469 rusak ringan.

"Hingga saat ini petugas di lapangan masih melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak di 16 kecamatan di Cianjur," katanya dikutip dari Tribun Jabar.

384 Gempa Susulan

Sampai Minggu (4/12/2022), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 384 kali gempa susulan.

Kepala BMKG Jabar, Teguh Rahayu, menyebutkan, setelah terjadinya gempa bumi magnitudo 5.6, tercatat telah ada 384 kali gempa susulan.

"Dari sejumlah gempa susulan tersebut magnitudo terbesar mencapai 4.2, dan terkecil 1.0," katanya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Pendopo Cianjur, Minggu (4/12/2022).

Pada Minggu (4/12/2022), lanjut dia, tercatat telah ada empat kali gempa bumi susulan, dua di antaranya dirasakan.

"Dua yang dirasakan itu terjadi pada pukul 05.00 dengan magnitudo 4.2 dan pukul 09.25 WIB magnitudo 2.2," katanya.

Selain itu, kata dia, BMKG akan melakukan survei lahan untuk dijadikan tempat relokasi yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

"Kami besok pagi (hari ini) akan melakukan survei, seperti yang diminta dari Dinas Perkimtan, yaitu di Kecamatan Mande," ucapnya.(Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Gempa Cianjur, Masih Ada 8 Orang yang Belum Ditemukan, Korban Meninggal Jadi 334 Jiwa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau