Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Pascagempa Cianjur, 8 Korban Masih Dicari hingga Jokowi Tinjau Pembangunan Huntap Penyintas

Kompas.com - 06/12/2022, 08:05 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

CIANJUR, KOMPAS.com – Memasuki pekan kedua atau hari ke-15 pascagempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, delapan korban masih belum ditemukan.

Tim SAR gabungan memfokuskan upaya pencarian di lokasi longsor Desa Cijedil RT 003, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Kepala tim lapangan Supriono mengatakan, berbagai kendala dihadapi personel di lapangan, terutama kondisi cuaca penghujan.

Baca juga: Tanpa Pesta Meriah, Nurdin dan Nida Menikah di Tengah Reruntuhan Gempa Cianjur: Bahagia tapi Sedih

"Dari jam 13.00 WIB mulai turun hujan sehingga menghambat pencarian, ditambah masih adanya gempa susulan," kata Supriono di Pendopo Bupati Cianjur, Senin (5/12/2022) malam.

Selain itu, tebalnya material longsor juga menjadi faktor penghambat lainnya.

Kendati demikian, tim akan terus berupaya menemukan korban sebelum masa pencarian dan pertolongan berakhir.

"Posisi jenazah korban teridentifikasi. Sudah beberapa titik ditemukan," ujar dia.

Baca juga: Masih Ada 8 Korban Gempa Cianjur Hilang Tertimbun Longsor

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menginformasikan, prakiraan cuaca dalam sepekan ke depan untuk wilayah Cianjur utara khususnya wilayah terdampak masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dari siang hingga menjelang malam hari.

“Ini (curah hujan) sangat bersifat lokal sehingga tentunya sangat berpengaruh terhadap tim SAR di lapangan," kata Ayyu di kesempatan yang sama.

Namun, menurut Ayyu, potensi hujan diprediksi akan berkurang di akhir pekan ini, atau pada 10 Desember mendatang.

Dampak Bencana

Tim gabungan melakukan evakuasi jenazah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).(Divisi Humas Polri) Tim gabungan melakukan evakuasi jenazah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).

Asisten Daerah (Asda) 2 Kabupaten Cianjur, Budhi Rahayu Toyib menyampaikan, gempa magnitudo 5,6 mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan, yakni 17 gedung perkantoran, 525 sekolah, 269 tempat ibadah, dan 14 fasilitas kesehatan.

“Untuk kerugian materi berupa kerusakan rumah warga terdata 9.048 rusak berat, 12.314 rusak sedang, dan rusak ringan ada 20.671 unit,” kata Budhi dalam update penanganan gempabumi M5.6 Cianjur di Pendopo Bupati Cianjur, Senin (5/12/2022) petang.

“Wilayah terdampak tersebar di 16 wilayah kecamatan terdiri dari 169 desa,” tutur Budhi. 

Budhi mengungkapkan, kerusakan pada infrastruktur ini mengakibatkan gelombang pengungsian yang mencapai 114.683 orang.

“Rinciannya, pengungsi laki-laki 54.781 orang, perempuan 59.902 orang, ibu hamil ada 1.640 orang, pengungsi lansia 7.453 orang, dan penyandang disabilitas sebanyak 147 orang,” ungkap dia.

Sementara korban luka berat yang masih menjalani perawatan di semua rumah sakit di Cianjur, disebutkan Budhi, terus berkurang.

“Saat ini tinggal tersisa 44 orang dari jumlah korban luka berat sebanyak 593 orang,” imbuhnya.

Relokasi Korban Bencana

Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan rumah bagi korban gempa di lokasi relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12/2022).KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan rumah bagi korban gempa di lokasi relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12/2022).

Untuk kali ketiga Presiden Joko Widodo menyambangi Cianjur pascagempa. Jokowi sebelumnya melakukan kunjungan pada 22 dan 24 November 2022. 

Salah satu agendanya kali ini untuk meninjau lokasi relokasi di Kampung Pasirsembung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur.

Jokowi optimistis, proses pembangunan hunian tetap (huntap) tahap awal sebanyak 200 unit di area relokasi tersebut rampung akhir tahun ini.

“Untuk yang 2.000 unit kira-kira sebelum Lebaran (selesai dibangun), insya Allah," kata Jokowi kepada wartawan di lokasi relokasi, Senin (5/12/2022).

Komplek huntap dengan konsep dan konstruksi anti gempa ini disebutkan Jokowi, diprioritaskan bagi korban atau warga paling terdampak yang tinggal di episentrum atau pusat gempa.

"Lainnya akan dibangun di tempat yang sama dan diberi bantuan Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp10 juta," ujar Jokowi.

Jokowi menyampaikan, bantuan untuk pembangunan kembali rumah warga yang rusak terdampak gempa akan mulai diberikan Kamis (8/12/2022) pekan ini.

Tren Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam dua pekan terakhir pascagempa M5,6 Cianjur terjadi 387 gempa susulan.

Namun, tren gempa susulan diprediksi akan menurun dalam sepekan ke depan dengan intensitas yang semakin jarang dan peluruhan energi yang signifikan.

"Kita prediksi seminggu ini berakhir meskipun masih ada potensi 1-2 kali gempa susulan per harinya," kata Kordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung Virga Librian kepada Kompas.com, di Cianjur.

Menurut Virga, even gempa susulan merupakan siklus yang normal pada kejadian bencana gempa bumi.

Hal ini berkaca pada kejadian sebelumnya yang juga mengalami hal serupa, seperti gempa Yogyakarta 2006 dan Lombok 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com