KOMPAS.com - Aipda Sofyan, seorang polisi yang tewas dalam tragedi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat dianggap sebagai pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari aksi bom bunuh diri.
Lantaran gugur dalam menjalankan tugas, almarhum Aipda Sofyan pun dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta.
Baca juga: Aipda Sofyan Sempat Adang Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Sebelum Gugur
Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung AKBP Sutorih mengatakan, almarhum dianggap sebagai seorang pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari aksi bom bunuh diri.
Atas jasanya, Aipda Sofyan dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta karena gugur dalam menjalankan tugas.
"Beliau pahlawan karena beliau menghalangi pelaku. Kalau tidak ada beliau, mungkin hanya Allah yang tahu," kata dia dikutip dari Kompas.com.
Dia menceritakan detik-detik aksi heroik Aipda Sofyan hingga membuatnya kehilangan nyawa akibat terkena ledakan.
Saat itu, jajaran Polsek Astana Anyar tengah menggelar apel pagi.
Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku aksi bom bunuh diri, Agus Sujatno.
"Saat itu apel pagi pintu gerbang ditutup. Pelaku memaksa masuk dan dihalangi Babinsa. Kebetulan saat itu almarhum yang menghalangi (pelaku) supaya tidak masuk," ujar dia.
Dia mengatakan, almarhum sempat bersitegang ketika mengadang pelaku bom bunuh diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.