Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Banjir Bandang Sumedang, Terjebak Lumpur Selama 2 Jam saat Kondisi Sakit

Kompas.com - 18/12/2022, 08:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi korban banjir bandang pada Sabtu (17/12/2022) petang.

Warga bernama Ai Juaningsih (40) itu tak sempat menyelamatkan diri ketika banjir menerjang pemukiman di wilayahnya.

Sebab, dalam kondisi sakit, Ai terjebak banjir yang disertai dengan lumpur selama dua jam di halaman rumah.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Cimanggung Sumedang, Sejumlah Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi

Proses evakuasi

Ketua RT 03 Cisurupan, Ayut mengatakan, saat itu Ai sendirian karena suaminya tidak sedang berada di rumah.

"Di rumahnya dia hanya sendiri, suaminya sedang ke luar. Suaminya datang langsung mencari Ai, ditemukan sedang terjebak lumpur tak bisa bergerak," kata dia dikutip dari TribunJabar.id.

Dia menjelaskan bahwa Ai terjebak banjir bandang yang datang kedua kali yakni sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebab, saat banjir yang pertama menerjang pada pukul 17.10 WIB, dampaknya belum begitu besar.

"Saya mengecek ke atas (bagian atas pemukiman karena pemukinan berada di daerah lereng Gunung Geulis), begitu sedang di atas, banjir kedua datang dengan material batang-batang pohon dan lumpur," ujar dia.

Banjir bandang yang kedua tersebut membuat Ai tak sempat melarikan diri datangnya begitu cepat.

Setelah terjebak selama dua jam, akhirnya Ai bisa dievakuasi ke puskesmas.

"Dua jam ya Ai terjebak, akhirnya terselamatkan dan sudah dibawa ke Puskesmas Sawahdadap," ujar dia.

Ayut menyebut, beberapa tahun lalu sempat terjadi banjir serupa.

Namun, menurutnya banjir yang datang kali ini sangat besar.

Tak ada korban jiwa

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Tidak ada korban jiwa, hanya beberapa orang mengalami luka-luka. Sekarang sudah meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman," ujar dia.

Menurut dia, tim BPBD Sumedang saat ini juga siaga penuh di lokasi.

Akses wilayah yang diterjang banjir bandang telah ditutup.

"Kami siaga penuh di lokasi dan sudah menyiapkan tempat pengungsian sementara yaitu di kantor desa," jelas dia.

Baca juga: Cerita Kurir Antar Barang ke Surian Sumedang, Gemetaran Naik Motor di Atas Rakit Usai Jalan Terendam Air Bendungan Sadawarna

Sungai Meluap

Atang menyebut, banjir bandang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi dan terjadi hampir sepanjang hari, sejak Sabtu siang.

Hal tersebut menyebabkan air Sungai Cimande meluap dan menerjang wilayah perkampungan padat penduduk di Kecamatan Cimanggung tersebut.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang wilayah Dusun Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (17/12/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Cimande tersebut menerjang wilayah perkampungan di lereng Gunung Geulis.

Sejumlah rumah di lokasi pun rusak akibat diterjang banjir bandang.

Ratusan warga yang menghuni rumah di lokasi juga mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Perempuan yang Sakit Terjebak Banjir Lumpur di Cimanggung Sumedang, Ada 2 Banjir Bandang

 

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com