Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Berusia 18 Bulan di Subang Tewas di Tangan Ayah Tiri, Disiksa Saat Sang Ibu Pergi ke Warung

Kompas.com - 22/12/2022, 17:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MFA, bayi berusia 18 bulan di Kabupaten Subang, Jawa Barat tewas disiksa ayah tirinya pada Kamis (22/12/2022) pagi.

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di salah satu rumah kontrakan di Dusun Lebak Jaya RT 11/03 Desa Sukamaju, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.

Pelaku baru tiga bulan menikah dengan ibu korban, Yeyen Lisnawati (30). Mereka baru menempati rumah kontrakan tersebut selama lima hari.

Yeyen bercerita suaminya menganiata MFA saat ia sedang pergi ke warung.

Baca juga: Dicabuli Ayah Tiri, Remaja di Tanah Bumbu Langsung Mengadu ke Ibunya

"Saat kejadian saya sedang pergi ke warung untuk membeli cat rambut," ujar Yeyen, Kamis (22/12/2022).

Ia pergi selama 15 menit dan saat kembali, ia kaget melihat anaknya sudah lemas di atas kasur.

"Saya kaget liat kondisi anak saya dalam keadaan lemas di kasur. Padahal sebelumnya saat ditinggal pergi ke warung tak apa-apa," katanya.

Saat itu ia sempat menanyakan kepada sang suami tentang anaknya, namun jawaban yang ia terima tak sesuai dengan harapan.

“Anak kamu itu buang air besar di kasur, bersihkan sana, saya mau telpon ibu saya yang ada di Arab,” ucapnya sambil menirukan kata-kata pelaku.

Baca juga: Seorang Remaja Putri di Pontianak Dicabuli Ayah Tiri di Depan Dua Adiknya

"Kemudian suami saya pergi menggunakan sepeda motor dan tidak kembali lagi hingga sekarang," imbuhnya

Yeyen pun langsung mambawa korban ke bidan desa, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit PMC Pamanukan.

Sayang nyawa bocah usia 18 bulan itu tidak bisa diselamatkan.

"Anak saya meninggal saat akan dibawa ke Rumah Sakit, saat ini sedang diotopsi di RS Bhayangkara Indramayu, untuk mengetahui penyebab kematian anak saya," tuturnya.

Yeyen menduga kepala anaknya dimasukkan ke bak mandi oleh sang suami hingga kehabisan nafas.

"Peristiwa ini sudah saya laporkan ke Polsek Pamanukan dan saat ini polisi sedang memburu suami saya," tegasnya.

Baca juga: Anak Difabel Diperkosa Kakak dan Ayah Tiri hingga Hamil, Pemicunya Video Porno

Sementara itu, Kepala unit Reskrim Polsek Pamanukan Ipda Tono Hendramotko membenarkan peristiwa tersebut dan sudah menerima laporan dari ibu korban.

" Setelah menerima laporan, kita langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan dan mengejar suami korban diduga pelaku yang menghabisi nyawa balita tak berdosa tersebut," ucapnya.

Baca juga: Balita di Sleman Diduga Jadi Korban Tembakan Peringatan Polisi dari Jarak 1 Km

Menurutnya, pelaku dan ibu korban baru menikah selama tiga bulan, dan menempati kontrakan tersebut 5 hari yang lalu.

“Menurut keterangan ibu korban, dirinya dengan terduga pelaku baru menikah selama 3 bulan dan tinggal dikontrakkan tersebut baru 5 hari," katanya.

Sementara hingga berita ini di tulis, polisi masih menunggu hasil otopsi pihak Rumah Sakit, terkait penyebab kematian korban balita tak berdosa tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Breaking News: Balita 1,5 Tahun Tewas Diduga Dianiaya Ayah Tiri di Subang Saat Ibunya ke Warung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com