Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Wisatawan Luar Kota di Wana Wisata Gunung Puntang Menurun

Kompas.com, 28 Desember 2022, 16:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bandung Raya membuat beberapa lokasi wisata di Kabupaten Bandung sepi pengunjung meski memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

Wana Wisata Gunung Puntang di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat misalnya, mengalami penurunan drastis sejak beberapa pekan ke belakang.

Pengelola Wisata Alam Gunung Puntang, Yanto Priatna (45) mengatakan, jumlah pengunjung yang datang saat libur Natal dan Tahun Baru tak jauh berbeda dengan libur akhir pekan di hari-hari biasa.

Baca juga: Cuaca Buruk, Wisata Alam Garut hingga Pangandaran Sepi, Wisatawan Pindah ke Mal

"Data pengunjung yang kami terima per hari ini saja, untuk yang camping hanya 15 orang dan yang rekreasi 133 orang," katanya ditemui, Rabu (28/12/2022).

Yanto memaparkan, pada malam Natal yang jatuh Sabtu (24/12/2022), jumlah pengunjung berkisar 500 orang. Pengunjung yang camping sebanyak 111 orang dan rekreasi 422 orang.

Sedangkan, pada hari Natal, Minggu (25/12/2022), pengunjung tidak lebih dari 600 orang, yakni pengunjung yang kamping 34 orang dan rekreasi sebanyak 599 orang.

Pun dengan pengunjung luar kota mengalami penurunan. Saat ini pengunjung luar kota seperti wilayah Jakarta dan sekitarnya hanya 10 persen. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Gubernur Kepri Imbau Warganya Tidak Mandi di Pantai

"Pengunjung luar kota kebanyakan dari Jakarta hanya 10 persen, sisanya wisatawan lokal, biasanya kalau libur suka banyak tuh dari luar kota," tutur dia.

Angka kunjungan wisatawan di libur Nataru tersebut, lanjut dia, sebanding dengan pengunjung hari biasa dan akhir pekan.

Yanto menyebut, kunjungan per-hari saja bisa mencapai 200 orang.

Baca juga: Libur Natal, Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Kabupaten Bandung Meningkat

"Biasanya kalau libur itu kenaikannya bisa sampai 30 persen. Angka saat liburan hampir sama dengan akhir pekan sekarang. Bahkan lebih bagus akhir pekan biasa," jelasnya.

Menurutnya, libur Nataru tidak sama dengan libur Lebaran. Pasalnya, saat libur Nataru rata-rata hanya anak-anak saja yang libur, sedangkan para orangtua masih sibuk bekerja.

Kendati begitu, Yanto optimistis pada saat awal tahun akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung.

"Kalau waktu Tahun Baru paling yang camping dan rekreasi sekitar 400 sampai 500 orang, tapi masuk awal tahun 2023 kemungkinan bisa mencapai 1.000 orang," kata Yanto.

Cuaca Ekstrem

Ia mengakui, salah satu kendala yang membuat pengunjung berkurang yakni cuaca yang tidak mendukung beberapa minggu ini.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau