Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Wisatawan Luar Kota di Wana Wisata Gunung Puntang Menurun

Kompas.com - 28/12/2022, 16:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Kadang di sini hujan itu turun dari subuh sampai pagi atau siang, kadang full seharian karena kan ini gunung," katanya.

Selain itu, ada pula faktor lain yang menyebabkan Wana Wisata gunung Puntang mengalami penurunan yang drastis.

Misalnya, masyarakat yang memiliki kegiatan sendiri-sendiri bersama keluarga, hingga adanya acara di pusat-pusat kota.

"Libur tahun baru rata-rata ada di pusat kota saja, di sini gak ada karena ada larangan pesta kembang api," jelas Yanto.

Faktor cuaca yang tidak mendukung, sambung dia, membuat beberapa wahana yang ada di Gunung Puntang ditutup sementara.

"Kalau yang pendakian ke puncak Malabar distop dari 2019, sejak kebakaran. Kalau lagi cuaca gini pendakian ditutup, termasuk ke Curug Siliwangi, hanya Curug Cikahuripan saja yang dibuka karena masih cukup dekat," ujar dia.

Yanto mengatakan, soal imbauan pihaknya kerap memberikan peringatan baik secara lisan atau tulisan.

Ia menyadari, lokasi wisata yang dikelilingi oleh pohon besar itu, cukup rentan mengingat saat ini kondisi cuaca sedang tidak bersahabat.

"Kalau soal imbauan jelas kami sejak awal juga sudah mewanti-wanti pengunjung untuk berhati-hati, saat menikmati setiap wahana yang ada di Gunung Puntang," ujarnya.

Beberapa titik, sambung dia, sudah diberikan plang peringatan, baik berupa tulisan atau gambar.

Mulai dari imbauan untuk menghindari pohon dengan ketinggian tertentu, tebing, atau tanah yang masih labil dan rentan longsor, hingga pengunjung dilarang masuk wilayah jalur pendakian.

"Jadi jangan ragu buat para pengunjung untuk berkoordinasi dengan petugas yang berjaga di pos," tuturnya.

Yanto meminta, pengunjung untuk waspada saat bermain di wahana air sungai. Pasalnya hujan yang kerap turun sejak pagi hingga sore hari, tak jarang membuat deras aliran sungai.

"Jangan bermain di sungai terlalu lama, terutama keluarga yang membawa anak kecil, khawatir air tiba-tiba deras akibat hujan, apalagi anak-anak harus terus dipantau," bebernya.

Paling penting dan tak kalah krusial, Yanto tak henti-hentinya mengingatkan para pengunjung agar tetap menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuah sampah sembarang.

"Kalau bisa ya semisal tidak ada tempat sampah tahan diri lah, bawa dulu sampahnya simpan di kantong atau saku kemudian di buang ke tempat yang semestinya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com