Nelayan pun merapikan kembali benang jaring yang sudah kusut dan terlilit.
Merapihkan alat tangkap berupa jaring sangat penting, sehingga apabila musim cuaca buruk telah berlalu, para nelayan bisa langsung kembali melaut.
“Dari pada nganggur di rumah. Rapikan jarring, cek kondisi perahu, peralatan. Kalau badainya sudah hilang, bisa langsung kembali ke laut,” tambah Artiya saat ditemui sedang merapihkan jaring di perahunya.
Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, Seorang Nelayan Tewas Tenggelam Saat Mencari Ikan
Ariya yang sedang bersama nelayan lain memprediksikan cuaca angin kencang dan hujan deras ini akan berlangsung hingga beberapa pekan mendatang.
Dia tidak berani melaut karena ombak yang tinggi berukuran lebih dari 2 meter. Selain itu, hujan deras dan petir juga sangat membahayakan.
Pria yang sudah menjadi nelayan sejak usia 8 tahun ini, mengaku kesulitan.
Momen cuaca buruk yang sudah terjadi sejak satu pekan lalu, masih akan berlangsung hingga pekan mendatang. Dia tidak mendapatkan pemasukan apa pun.
Baca juga: Ratusan Nelayan di Semarang Tak Bisa Melaut karena Gelombang Tinggi, Hadi: Kami Cari Kerja Sampingan
Dia berharap agar cuaca seperti ini segera kembali normal agar dapat kembalu mencari ikan dan menafkahi keluarganya.
Jika terpaksa melaut, Artiya akan berangkat dengan jarak tempuh yang dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.