Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Harapan Penyintas Gempa Cianjur pada 2023: Bisa Tinggal di Rumah Sebelum Ramadhan

Kompas.com - 02/01/2023, 09:20 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

CIANJUR, KOMPAS.com – Di pengujung 2022, tepatnya Senin 21 November pukul 12.31 WIB, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa magnitudo 5,6.

Dampak gempa yang berpusat di wilayah Kecamatan Cugenang ini meluluhlantakkan 14.581 rumah dari total kerusakan bangunan rumah warga yang terdata sebanyak 59.889 unit.

Selain itu, kerusakan fisik juga menimpa 701 bangunan sekolah, tempat ibadah sebanyak 281, serta fasilitas kesehatan dan kantor pemerintahan masing-masing 18 bangunan.

Baca juga: Kisah Pilu Pengungsi Gempa Cianjur di Malam Tahun Baru, Boro-boro Merayakan, Stok Logistik Sudah Menipis

Tak hanya merusak infrastruktur, gempa juga menelan korban jiwa sebanyak 602 orang dan 5 warga masih belum ditemukan keberadaannya.

Hingga saat ini, 169.237 warga masih menempati posko pengungsian yang tersebar di 494 titik di 16 wilayah kecamatan terdampak.

Para penyintas bencana ini pun harus melewati momen pergantian tahun dalam kondisi serba darurat.

Baca juga: Ratusan Tenda Sekolah Darurat Dibangun di Lokasi Gempa Cianjur

Kendati begitu, semangat tetap dirajut di awal tahun baru ini dengan harapan bisa segera kembali ke rumah masing-masing agar dapat menjalani kehidupan normal lagi.

"Tapi sampai saat ini belum ada kabar soal kapan bantuan dana untuk perbaikan rumah diberikan sebagaimana yang dijanjikan itu," kata Samsuri (48), warga Kampung Picung, Desa Wangunjaya, Cugenang, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/1/2023).

Samsuri berharap ada kejelasan agar dapat segera memperbaiki rumahnya yang saat ini kondisinya rusak berat.

"Pascagempa saya dan keluarga tinggal di tenda. Tentu sangat tidak nyaman, apalagi saya ada bayi ini," ucap dia.

Samsuri menyebutkan, di kampungnya hampir 85 persen bangunan rumah terdampak.

Ia juga harus kehilangan mertuanya yang meninggal di tenda pengungsian akibat serangan jantung.

"Semoga dengan tahun baru ini ada keadaan baru yang lebih baik lagi bagi kami," imbuhnya.

Senada, Nandang Kurnaedi (32) juga belum mendapatkan kejelasan atas pencairan bantuan perbaikan rumah tersebut.

Sampai saat ini, warga Kampung Tegallega, Desa Limbangansari, Cianjur, ini belum menerima buku rekening bank.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Muridnya di Purwakarta, Warga Geram lalu Rusak Rumah Pelaku

Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Muridnya di Purwakarta, Warga Geram lalu Rusak Rumah Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com