"Kalau warga lain ada yang sudah. Tapi yang saya belum, saya tanyakan ke desa dan kecamatan katanya untuk yang rusak berat belum," kata Nandang saat dihubungi, Minggu malam.
Nandang berharap bisa menerima bantuan tersebut dalam waktu dekat agar dapat segera memperbaiki rumahnya.
"Apalagi beberapa bulan lagi Ramadan. Kami sangat berharap sebelum bulan puasa sudah bisa tinggal di rumah," ujar dia.
Nandang menuturkan, pascagempa terpaksa mengungsi di tenda darurat bersama semua anggota keluarga dan kerabatnya.
Namun, sudah sepekan terakhir ia memaksakan diri menyewa rumah kendati kondisi bangunannya tak jauh lebih baik.
"Karena saya punya anak kecil dan ada orangtua yang sakit. Anak dan istri juga kondisi lukanya sedang masa pemulihan," ucap Nandang.
Di tempat terpisah, Angga Purwanda (37), Ketua RT 05 RW 10 Perumahan Prima Nagrak Nusantara, Cianjur, mendesak pemerintah segera memberikan kejelasan perihal rencana relokasi dan dana stimulan bagi warga terdampak.
Pasalnya, hingga saat ini banyak warga yang belum menerima bantuan untuk perbaikan rumah tersebut kendati sudah mendapatkan buku rekening.
"Padahal, sudah disurvei tiga kali. Tapi dananya belum ada, belum bisa dicairkan," kata Angga kepada Kompas.com, Minggu.
Di wilayahnya sendiri, hampir semua rumah warga terdampak, dan sebanyak 60 rumah dalam kondisi rusak berat.
Namun begitu, warga saat ini memaksakan diri kembali ke rumah mereka atau menumpang di rumah tetangga dan kerabat kendati kondisi konstruksi bangunannya dianggap tidak kayak.
"Karena mereka sudah jenuh tinggal di tenda apalagi kondisi cuaca penghujan saat ini," ujar dia.
Angga mengajak warganya untuk tetap semangat dan optimistis menjalani kehidupan ke depannya, serta momen tahun baru semoga menjadi awal dari situasi dan kondisi baru yang lebih baik.
"Peristiwa gempa ini tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga dan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi kami selaku penyintas bencana ini," ujar Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.