Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bibir Anak 5 Tahun di Sukabumi Sobek akibat Terkena Lato-lato Temannya, Harus Mendapat 4 Jahitan

Kompas.com - 11/01/2023, 10:35 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Lato-lato, permainan yang sedang tren di Indonesia, kembali menimbulkan korban luka.

Kali ini dialami Agnia, anak usia 5 tahun asal Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Agnia harus menjalani operasi bibir akibat terbentur bola lato-lato pada Senin (9/1/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kronologi kejadian

Ibu korban, Ela (37), mengatakan, kejadian yang menimpa Agnia itu terjadi di sekolah mengaji anaknya.

Baca juga: Kronologi Anak 8 Tahun di Kalbar Terluka Saat Bermain Lato-lato, Pulang ke Rumah Matanya Merah, Harus Jalani Operasi

Saat itu, dia menceritakan, anaknya pulang dari sekolah mengaji dengan bibir yang telah berdarah-darah.

"Awalnya anak saya lagi ngaji, pulang-pulang sudah berdarah itu bibirnya. Saya juga tidak tahu awalnya, dilihat itu bibirnya sobek, katanya kena lato-lato temannya yang lagi main," kata Ela, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (11/1/2023).

Mendapat 4 jahitan

Mendapat informasi tersebut, Camat Cicurug, Ading Ismail, bersama jajarannya langsung mendatangi rumah korban.

Ading menjelaskan, selain ingin mengetahui kebenaran informasi yang diterimanya, dia pun ingin mendapat keterangan dari orangtua korban lato-lato tersebut.

Baca juga: Larang Jan Ethes Main Lato-lato, Gibran: Berisik

"Anak tersebut memang sedang mengikuti pengajian. Sebelum pengajian mungkin ada anak-anak yang lebih besar bermain lato-lato, sehingga si anak tadi bibirnya terpukul mengakibatkan pecah bibirnya," jelasnya.

Menurut Ading, korban pun telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Dia menambahkan, sekarang Agnia sudah bisa makan seperti biasa setelah bibirnya mendapat empat jahitan akibat luka tersebut.

"Orangtuanya dan Pak Kades berinisiatif membawa ke rumah sakit, kemarin sudah ditangani rumah sakit dan hari ini si anak tersebut sudah bisa makan, kalau dilihat jahitannya ada 4 jahitan," ujar Ading.

Baca juga: Siap-siap, Bawa Lato-lato ke Sekolah di Balikpapan Bakal Berujung Pemanggilan Orangtua

Orangtua perlu lebih waspada

Dengan adanya kejadian itu, Ading mengimbau kepada para orangtua untuk lebih hati-hati dan selektif dalam membelikan mainan untuk anak-anak.

"Jadi, saya mengimbau, terutama kepada orangtua, agar bijaksana dalam memilih, membelikan mainan," ucap Ading.

Daripada membelikan mainan yang dapat membahayakan, Ading menyampaikan, orangtua lebih baik membelikan anak-anaknya mainan edukatif.

"Jadi kalau kira-kira alat itu sangat membahayakan jiwa seseorang atau temannya, maka bijaksanalah, (diimbau) untuk membeli bentuk-bentuk permainan yang sifatnya edukasi," tutur Ading.

"Termasuk orangtua harus membimbing, mendampingi anak-anaknya," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Bandung
Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Bandung
Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Bandung
Pemprov Jabar 'Curi Start' dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Pemprov Jabar "Curi Start" dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Bandung
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Bandung
Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Bandung
Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Bandung
Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Bandung
Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Bandung
Teka-teki Asal Sampah di Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Curigai Sumber Limbah

Teka-teki Asal Sampah di Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Curigai Sumber Limbah

Bandung
TikTok Shop Ditutup Sore Ini, Penjual 'Online' di Kabupaten Bandung 'Live' sejak Pagi

TikTok Shop Ditutup Sore Ini, Penjual "Online" di Kabupaten Bandung "Live" sejak Pagi

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Polisi dan TNI Telusuri Sumber Sampah di Pantai Cibutun Sukabumi

Pj Gubernur Jabar Minta Polisi dan TNI Telusuri Sumber Sampah di Pantai Cibutun Sukabumi

Bandung
Disorot Pandawara Group, Mengapa Pantai Cibutun Loji Sukabumi Bisa Sangat Kotor?

Disorot Pandawara Group, Mengapa Pantai Cibutun Loji Sukabumi Bisa Sangat Kotor?

Bandung
Cegah Keracunan Massal Siswa Terulang, Dinkes Jabar Perkuat Fungsi UKS dan Kantin Sehat

Cegah Keracunan Massal Siswa Terulang, Dinkes Jabar Perkuat Fungsi UKS dan Kantin Sehat

Bandung
Buntut Parkir Motor Rp 10.000, Parkiran Liar di Jalan Asia Afrika Ditutup Paksa

Buntut Parkir Motor Rp 10.000, Parkiran Liar di Jalan Asia Afrika Ditutup Paksa

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com