Karena alasan tersebut maka keberadaan Sesar Garsela juga menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.
Sesar Cimandiri adalah sesar aktif sepanjang kurang lebih 100 kilometer yang membujur dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang pada lembah Sungai Cimandiri.
Sesar Cimandiri juga disebut sebagai sesar tertua di Jawa Barat.
Sesar ini membentang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, melalui Kabupaten Sukabumi, kemudian mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
Adapun jalur sesar Cimandiri berarah timur laut – barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring).
Pergerakan Sesar Cimandiri ini terlihat dari kenampakan pada bawah permukaannya yang apabila diamati dari penampang bawah permukaan data seismik maka akan tampak struktur bunga.
Lebih lanjut, para peneliti di Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) ada tahun 2007 pernah menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri terbagi atas lima segmen, di antaranya adalah Segmen 1 Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Segmen 2 Citarik-Cadasmalang, Segmen 3 Ciceureum-Cirampo, Segmen 4 Cirampo-Pangleseran, dan Segmen 5 Pangleseran-Gandasoli.
Diketahui aktivitas Sesar Cimandiri yang menimbulkan gempa bumi yang seringkali menyebabkan kerusakan bangunan, rumah dan tak sedikit menelan korban jiwa.
Sesar Lembang adalah sesar aktif sepanjang 30 kilometer yang memanjang dari barat ke timur dan berada di utara Kota Bandung.
Sesar Lembang dengan jalur yang memanjang dari Cimahi, Lembang, dan Kota Bandung diketahui merupakan terusan dari ujung utara Sesar Cimandiri.
Gawir Sesar Lembang dapat dengan jelas diamati di daerah Cibodas, yaitu sekitar 3 kilometer ke arah timur apabila ditempuh dari Maribaya.
Sesar Lembang teridentifikasi sebagai berjenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit komponen vertikal.
Menurut catatan sejarah, gempa besar pernah terjadi di sepanjang sesar ini pada tahun 1699, 1834 dan 1900.
Sementara itu, BMKG diketahui sudah mulai memantau Sesar Lembang sejak 1 Januari 1963.
Bahkan untuk memantau aktivitas Sesar Lembang BMKG bahkan telah memasang dan mengoperasikan Seismograph WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) pertama kali di lokasi ini.
Sumber:
kompas.com (Gloria Setyvani Putri, Diva Lufiana Putri, Rendika Ferri Kurniawan, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Muhamad Syahrial)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.