Beberapa hari kemudian, Dede menghubunginya dan meminta datang ke Cianjur lagi sekitar 28-29 Desember 2022.
Namun, lantaran dilarang oleh sang ibu dan kondisi hujan lebat, H pun batal datang menemui Dede.
“Waktu itu di-chat sama Dede suruh datang ke Cianjur, katanya mau diantarkan, tidak tahu mau diantar ke mana. Tapi tidak datang karena dilarang sama ibu, dan waktu itu juga kondisinya sedang hujan lebat,” jelas dia.
H mengaku kaget sekaligus bersyukur setelah mengetahui sepak terjang Wowon dkk yang terlibat pembunuhan berencana.
“Mungkin kalau saya ke sini (Cianjur) pada waktu itu, wallahualam (jadi korban pembunuhan)," kata dia.
H berharap uang hasil jerih payahnya selama bekerja di luar negeri yang diinvestasikan ke Wowon dkk bisa kembali.
"Semoga (kasusnya) terungkap sampai tuntas, dan diadili seadil-adilnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Polres Cianjur, Jawa Barat, membuka posko pengaduan kasus pembunuh berantai Wowon dkk.
Baca juga: Cerita TKW Selamat dari Tipu Daya Wowon dkk berkat Firasat Ibu dan Hujan
Polisi memersilakan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor.
Wowon bersama dua rekannya, Solihin alias Duloh (65), dan Dede Solehudin (36) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berantai yang telah merenggut 9 korban jiwa.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.