Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lomba Peti Sabun, Ajang Balap Populer di Bandung Tahun 1950-1980an

Kompas.com - 06/02/2023, 17:43 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekitar dekade tahun 50-80an, kawasan Jalan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, pernah menjadi ikon paling populer di bumi tanah Pasundan.

Di kawasan itu, sebuah lomba balap The Soap Box atau Peti Sabun digelar dan menjadi ajang bergengsi ketika itu.

Baca juga: Muka Air Tanah di Bandung Turun hingga 60 Persen, Industri Diduga Jadi Penyebab

Lantas, apa itu lomba balap Peti Sabun?

Sebagian orang bisa jadi baru mendengar nama balapan ini. Peti Sabun adalah lomba balap semacam Formula 1 yang menggunakan kendaraan mirip mobil atau disebut kereta peti sabun.

Mobil ini tak bertenaga. Sepenuhnya mengandalkan gravitasi untuk bergerak.

Baca juga: Pedagang Pasar Banjaran Datangi Kantor DPRD Kabupaten Bandung, Tolak Revitalisasi

Tercatat, balapan Peti Sabun terakhir digelar Daya Mahasiswa Sunda (Damas) pada tahun 1982 di sebuah sirkuit di Jalan Sukajadi, Bandung.

Saat itu, lomba dibuka oleh gubernur Jawa Barat beserta Kapolda Jawa Barat kala itu.

Kini, setelah hampir 40 tahun mati suri, lomba tersebut akan dihidupkan kembali oleh Damas sebagai pemrakarsa Peti Sabun di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1982.

Ketua Damas, Salim Saleh mengungkapkan, event ini sengaja digelar sebagai salah satu wadah untuk membangkitkan kembali semangat kreativitas dan inovasi anak muda dalam dunia otomotif.

Tujuan lainnya, mendukung program pemerintah dalam kampanye pemanfaatan kendaraan berbasis energi baru terbarukan. Serta menjadi sarana penambahan event dalam kalender pariwisata Kota Bandung.

"Acara ini tidak lain adalah untuk mengembalikan semangat anak muda untuk berkarya nyata. Damas juga berkomitmen mengembangkan kreativitas di berbagai bidang, seperti lomba Peti Sabun ini yang sudah berjalan dari tahun 50an," ungkap Salim, saat dihubungi, Senin (6/2/2023).

Salim berpesan, acara ini juga bisa menjadi kegiatan yang positif terhadap anak-anak muda yang sekarang cenderung disibukkan dengan gadget.

"Anak-anak yang berorientasi pada gadget harus diimbangi dengan kegiatan yang nyata. Salah satunya lewat event ini," beber dia.

Kemal Panigoro, Ketua Panitia Lomba Peti Sabun mengatakan, ajang ini dihadirkan kembali untuk menggairahkan kembali semangat kreativitas masyarakat terutama anak-anak muda seperti pada era tahun 70an.

Event tersebut rencananya digelar Juli 2023. Meski lokasi ajang tersebut belum ditentukan, dirinya optimistis perlombaan akan sukses.

"Untuk temanya, lomba ini akan mengusung tema kreatif, di mana kecepatan bukan salah satu faktor penilaian akan tetapi kreativitas dan penyajian peserta lebih dikedepankan sebagai unsur penilaian utama," beber Kemal.

"Paling kita akan mengatur berat maksimal kendaraan plus penumpangnya, tidak harus memiliki skill khusus, siapa pun boleh mengikutinya," sambung dia.

Kemal berharap, event itu mendapat respons postitif dari masyarakat. Mengingat perlombaan ini menjadi ajang nostalgia yang sempat populer di tahun 1970-an.

"Kita akan buat acara ini jauh lebih menarik, kita akan mengemasnya sedemikian rupa dengan memadukan teknologi masa kini dengan era tahun 70an," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Bandung
Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Bandung
Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

Bandung
WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com