Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Langka di Bandung Barat, Polisi Usut Potensi Penimbunan

Kompas.com - 03/02/2023, 16:37 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Minyakita, minyak goreng terbitan pemerintah yang diluncurkan pada tahun lalu, mendadak langka di pasar-pasar Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Kelangkaan minyak goreng besutan pemerintah ini juga dialami di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Panorama Lembang.

"Kelangkaan Minyakita sudah terjadi dari awal tahun. Jadi dari awal tahun kemarin enggak ada lagi yang ngirim ke sini," ujar Meli (30), seorang pedagang minyak goreng di Pasar Panorama Lembang, KBB saat ditemui, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Minyakita di Semarang Langka dan Mahal, Penjual Enggan Beli

Menurut Meli, kelangkaan ini disebabkan karena subsidi Minyakita sudah dicabut pemerintah sejak tahun lalu.

"Katanya (distributor) subsidinya sudah dicabut. Jadi dia enggak ngirim lagi ke sini. Dari bulan Januari stok Minyakita sudah enggak punya," kata Meli.

"Kalau pun ada Minyakita, harganya mahal. Sekarang belinya sudah Rp 30.000 per 2 liter," imbuhnya.

Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan Minyakita punya harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Akibat kelangkaan ini, masyarakat beralih ke minyak goreng curah dan minyak goreng premium yang stoknya masih terbilang aman.

Baca juga: Minyakita Langka, Disperindag Jabar Duga Ada Penimbunan

Atas fenomena kelangkaan ini, Kepolisian Resor Cimahi turun tangan untuk mengantisipasi adanya kejahatan perdagangan.

"Untuk mengantisipasi penimbunan, kami Polres Cimahi bekerjasama dengan Pemkot Cimahi dan Pemkab Bandung Barat untuk mengawasi adanya penimbunan," sebut Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono usai melakukan inspeksi dadakan di Pasar Panorama Lembang.

Untuk saat ini ketersediaan minyak goreng premium terpantau masih stabil, tapi untuk harga minyak goreng curah mengalami kenaikan dari Rp14.000 sampai Rp16.000 di pasaran.

"Kami mengimbau kepada seluruh pedagang dan distributor agar benar-benar membantu mengawasi lancarnya persediaan bahan pokok," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com