Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsil Tasikmalaya Dilaporkan Kasus Pencabulan, Mahasiswi: Dari Dulu Terkenal Genit

Kompas.com - 09/02/2023, 10:02 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - EDH, seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, pelaku dugaan cabul ke para mahasiswinya dikenal genit selama mengajar dan sudah menjadi rahasia umum.

Dosen tersebut dikenal selalu merayu dan tangannya iseng ke para mahasiswi selama berada di kampus.

"Iya, saya tahu kasus ini sudah ramai. Saya sangat bersyukur karena akhirnya ditangani serius oleh pihak Rektorat. Dosen itu memang terkenal genit dan semua mahasiswi di sini pada tahu itu. Sudah rahasia umum pak. Pasti korbannya akan banyak kalau sudah ada yang lapor begini," jelas Bunga (inisial), seorang mahasiwi tingkat akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil Tasikmalaya, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Dosen Unsil Tasikmalaya Dilaporkan Cabuli Mahasiswi Perwakilan Jerman, Korban Lebih dari 1

Rekan Bunga sesama mahasiswi di sampingnya pun membenarkan bahwa perbuatan EDH sudah sangat meresahkan.

Pelaku tidak hanya genit ke mahasiswi selama di ruang kelas, tetapi juga di beberapa tempat sepi. Dia mengatakan, sudah banyak korban tangan genitnya yang menjurus ke pelecehan seksual.

"Itu di kampus dia seperti itu. Bahkan, kata para alumni pun bahkan ada yang pernah diajak untuk begitu (hubungan badan), untuk sebuah nilai bagus," terang Mawar, mahasiswi tingkat akhir lainnya di kampusnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Unsil Tasikmalaya Doktor Gumilar Mulia mengaku, Satgas PPKS kampusnya terbuka menerima laporan korban yang merasa menjadi korban dosen tersebut selama ini.

Bukan hanya para mahasiswi yang aktif saja, lanjut Gumilar, korban dari kalangan alumni, warga biasa, sampai ke seluruh staf kampus untuk segera melaporkan ke Satgas jika merasa menjadi korban.

"Kepada seluruh masyarakat jika ada indikasi dengan hal ini dan pelanggaran kekerasan seksual (oleh dosen). Jika itu dilakukan di kampus Unsil, maka laporkan lah. Sekarang Pa Rektor dengan Satgas di jakarta sedang menindaklanjuti bersama Kementerian," ungkap dia.

Menurut Gumilar, status dosen itu merupakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dengan masa baktinya selama 30 tahun.

"Itu pelaku kan salahsatu dosen senior. Jadi kepada seluruh masyarakat baik alumni, mahasiswi atau warga biasa yang pernah menjadi korban pelaku segera malapor dan dijamin kemananan identitasnya terjaga. Kami pun tentu selanjutnya akan masuk laporan ke ranah Kepolisian. Tapi, sekarang masih ditangani oleh Satgas dulu mengumpukan bukti korban lainnya," tambah Gumilar.

Sebelumnya, Seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial EDH dilaporkan beberapa mahasiswinya sebagai korban pencabulan di kampus pada Rabu (8/2/2023).

Hal itu menyusul perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang mewakili negara Jerman yang sedang studi banding di Unsil menjadi korban pencabulan dosen tersebut.

Perbuatan dosen tersebut ternyata sudah diketahui para mahasiswa dan dosen serta Rektor perguruan tinggi milik pemerintah tersebut yang membuat gerah dunia pendidikan karena korbannya ternyata lebih dari satu mahasiswi.

Baca juga: Dosen Honorer Unila Ketahuan Bikin Kuitansi Fiktif Uang Titipan, Mengaku Diperintah Eks Rektor

Para korban akhirnya mengaku jadi korban cabul dosen tersebut dan melaporkannya ke Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsil Tasikmalaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com