Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Maestro Pembuat Wayang Golek Khas Cibiruan, Kembalikan Identitas Wayang yang Hampir Hilang

Kompas.com - 14/02/2023, 06:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Mendung yang menggelayut Senin (13/2/2023) pagi, tak membuat Abah Soleh berhenti mengukir sebatang kayu untuk dibentuk menjadi sesosok wajah.

Cuaca yang tidak bersahabat, tak membuat pria 63 tahun itu bermalas-malasan. Ia tetap menyelesaikan apa yang ia tekuni sejak usia 9 tahun.

Di kediamannya, di Jalan Cipondoh Girang RT 03 RW 12, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pria yang karib di sapa Mang Oleh itu mesti berbagi ruang antara tempat tinggal dan bengkel pembuatan wayang golek.

Baca juga: Mengintip Babah Kuya, Toko Jamu Legendaris di Bandung, Berdiri Sejak 1838

Hampir setiap hari, rumah yang tak begitu luas itu ia gunakan untuk menyelesaikan wayang golek khas Cibiru.

Sejak tahun 60-an, ribuan wayang golek telah tercipta dari tangannya, dan dipasarkan ke pelbagai tempat.

Bahkan, dalang (pemain wayang golek) sekelas Asep Sunandar Sunarya juga menggunakan wayang golek ciptaan Mang Oleh.

Baca juga: Asal Usul dan Arti Nama Makanan Sunda Bala-bala, Citruk, Rarawuan, dan Gorejag

Pagi itu, sambil menyelesaikan wayang golek pesanan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Mang Oleh mengajarkan salah seorang dalang yang ingin menekuni pembuatan wayang golek khas Cibiru.

Di halaman depan yang sempit, Mang Oleh mengajarkan sang dalang bagaimana mengukir wajah wayang golek dan proses pengecatan.

Cat air pelbagai warna berceceran di lantai depan rumahnya, pun dengan serbuk kayu sisa ukiran atau pahatan berhamburan memadati halaman rumahnya. Puluhan perkakas untuk memahat dan mengukir bergeletakan. 

Baca juga: Anak Pemilik KIA Kota Bandung Bisa Dapat Diskon hingga 50 Persen di 20 Lembaga, Ini Rinciannya

Sang dalang ditugasi untuk mengecat beberapa wajah wayang, sementara Sang Maestro sibuk memahat dan mengukir tiap lekukan wajah dari wayang golek.

Tak hanya mampu membuat wayang golek dengan ukuran normal, tepat di depan rumahnya berdiri patung Semar (salah satu tokoh wayang) dengan ukuran besar yang belum selesai Mang Oleh kerjakan.

Awal Mula Mengenal Wayang

Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.

Sejak usia 9 tahun tepatnya tahun 1969, Mang Oleh sudah menekuni dunia pembuatan wayang golek.

Kemampuannya membuat wayang golek khas Cibiru itu, berasal dari saudara kandungnya.

Mang Oleh mengatakan, kala itu Sang Kakak berguru pada salah satu pencetus wayang golek khas Cibiru yakni Abah Supatma.

"Sebetulnya, dari garis keluarga gak ada yang bakat bikin wayang golek, itu karena kakak saya berguru ke satu sepuh (orangtua) yang bisa bikin wayang khas Cibiru namanya Abah Supatma," katanya ditemui, Senin (13/2/2023).

Setelah mendapatkan cukup ilmu, Mang Oleh muda bersikeras menciptakan wayang dari tangannya sendiri tanpa arahan sang kakak.

Tahun 1971 ia mulai membuat wayang, dimulai dari kepala dulu. Satu tahun berselang, tepatnya 1972, ia mulai bisa menyelesaikan satu wayang golek.

Usai menciptakan wayang golek dari hasil tangannya, ia tak langsung mendapatkan apresiasi.

"Ya namanya wayang buatan orang yang belajar, langsung dapet masukan dari kakak dari pencipta wayang golek yang lain, terutama soal ukiran," jelasnya.

Tak puas dengan hasil karya pertamanya, serta masih merasa kurang dengan pengetahuan membuat wayang golek, Mang Oleh muda nekad berkelana mencari ilmu baru tentang wayang golek. Teruma soal pahatan dan ukiran.

Saat itu, hanya ada tiga tempat yang terkenal dengan penciptaan atau pembuatan wayang golek, yakni Cibiru Kabupaten Bandung,  Selacau Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Bogor.

Ia menyebut, hampir setiap ahli pembuat wayang di tiga wilayah itu ia jadikan guru. Hal itu dilakukan lantaran Mang Oleh memiliki prinsipnya soal berkesenian.

"Seni itu bukan soal uang, tapi seni itu semangat, dan keinginan ingin bisa, itu aja yang memotivasi saya," ujar Mang Oleh.

Meski ia menyadari di tiga wilayah tersebut memiliki perbedaan dalam soal pahatan dan ukiran.

Namun, hal itu tak dipikirkannya. Saat itu, ia hanya fokus pada pengetahuan tentang perbedaan pahatan masing-masing wilayah serta bagaimana menciptakan wayang golek khas Cibiru dan mempertahankannya.

"Abah Supatma jelas saya berguru ke sana, itu khas Cibiruan, kemudian ada Abah Sumarta di Selacau saya jadikan guru, termasuk Abah Ahim di Bogor saya jadikan guru juga, karena buat saya penting untuk mengetahui perbedaannya," beber dia.

Dalam pembuatan wayang golek, sambung dia, bukan soal bagus atau tidak. Namun bagaimana wayang golek terlihat hidup saat dimainkan dalang.

"Jadi saya enggak lihat wayang itu bagus atau tidak, soal ukiran itu soal keaslian sosok wayang dan soal estetika serta jati diri bahkan ciri khas, lebih dari itu wayang golek yang bagus ada yang memliki jika terlibat hidup ketika dimainkan," ungkapnya.

Menyuplai Wayang Golek ke Dalam dan Luar Negeri

Ia mengakui, jika proses pembelajarannya terkait pembuatan wayang golek cukup singkat. Tahun 1973, usai lepas bekerja dari salah satu perusahaan retail, Mang Oleh menekuni pembuatan wayang golek.

Saat itu, wayang golek ciptaannya sudah berhasil menarik perhatian penjual wayang golek di Bogor.

"Ya, waktu itu ada yang nampung di Puncak Pas Bogor," tuturnya.

Selain Bogor, tahun itu Mang Oleh juga menyuplai ke wilayah Cipanas. Entah mengapa, saat itu para bandar wayang di Bandung belum tertarik dengan wayang golek ciptaannya.

Baru satu tahun berselang, para penjual karya seni di Jalan Braga Kota Bandung mulai meminta Mang Oleh menyuplai wayang golek ciptaannya.

"Tahun 1974, wayang golek buatan saya mulai dilirik dan diminta untuk menyuplai di Jalan Braga," kata Mang Oleh.

Tak puas mengisi dan memenuhi kebutuhan wayang golek di Jalan Braga Kota Bandung. Tahun 1980, wayang golek karya Mang Oleh mulai dilirik pasar Jakarta.

Pasar Sarinah, Blok M, hingga Bunderan HI pun menjadi sasarannya. Bahkan, hotel-hotel seperti Presiden Hotel, Hotel Indonesia pun dipasoknya.

"Di situ, kita ikut jualan, ya ke Jakarta mulai masukin ke toko-toko yang membutuhkan, Pasar Baru Lapangan Udara Cengkareng pun saya suplai," tuturnya.

Diakuinya, usai memasok ke Pasar Jakarta, nama Mang Oleh menjadi dikenal banyak orang. Tokoh-tokoh nasional mulai meliriknya.

"Alhamdulilah, jadi banyak dikenal orang memperkuat jaringan lah, waktu itu juga langsung buka toko di Braga dengan nama toko Robin," ungkapnya.

Mang Oleh tak pernah mengira, jika namanya mulai dikenal banyak orang. Entah apa alasannya, namun orang-orang menyukai wayang golek buatannya lantaran memiliki ciri khas.

"Ya bukan saya bagus bikin wayang, cuman banyak yang bilang bagus Mang Oleh mah bagus bikin wayang beda dari yang lain," ujar dia.

Bahkan, tak sedikit dalang yang meminta dibuatkan wayang golek khas Cibiruan. Mulai dari dalang Dede Amung, Ade Kosasih, hingga Asep Sunandar Sunarya.

"Buat saya menjual wayang golek ke toko itu bisa menjadi perbandingan, berbeda jika menjual wayang golek ke dalang, buat saya monoton, saya membutuhkan nilai di luar nominal," ungkap dia.

Proses Pembuatan Wayang

Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.

Proses pembuatan wayang golek, kata Mang Oleh cukup unik. Dulu, pengerjaan wayang golek mesti mengikuti tradisi dan kebudayaan lokal, seperti memberikan sesajen bagi para leluhur.

Namun, di balik kekhasan pembuatan wayang golek, secara teknis, wayang golek sebaiknya dibuat menggunakan kayu berjenis Kananga atau Albasiah.

Akan tetapi, sang guru seperti Abah Sumarta mengajarkan Mang Oleh untuk membuat wayang golek menggunakan kayu berjenis Lame.

Kayu jenis Lame, kata dia, cocok untuk dibuat menjadi wayang, lantaran terkenal dengan kehalusannya.

"Kalau kayu Lame selain halus juga kuat gak keropos. Tapi, kalau dulu para dalang tahu pembuatannya wayang golek itu dari kayu Kananga, makanya wayang golek zaman dulu itu kecil tapi berat," ujar dia.

Mang Oleh menyebut, proses pembuatan wayang golek harus dimulai dari wajah. Pasalnya, wajah dari sosok wayang akan menentukan bentuk tubuh dan karakter.

Kemudian, barulah masuk ke tahap badan dan tangan. Proses pembuatan badan dan tangan cenderung lebih cepat lantaran hanya menyeimbangkan dari wajah yang telah dibuat.

"Kepala baru badan, nanti juga terlihat keseimbangannya. Terakhir baru proses pengecatan," tambah dia.

Mang Oleh berujar, jika pembuatan wayang golek tidak bisa ditargetkan berapa banyak dalam sehari. Pasalnya, setiap sosok yang akan dibuat memiliki tingkat kerumitan tersendiri.

Maka, proses pembuatan wayang golek itu tergantung pada keahlian dari pembuat wayang golek itu sendiri.

"Itu tergantung keahlian, semangat dan kebutuhan. Kalau dalam sehari mengecat wayang secara keseluruhan, saya yakin enggak beres, tapi kalau mengecat kepalanya saja pasti bisa selesai," imbuhnya.

Mang Oleh mengungkapkan, berdasarkan pengalamannya, ia pernah menyelesaikan beberapa wayang golek pesanan hanya dalam beberapa hari.

"Tergantung orderan, kadang bisa sampai 3 hari, bisa hanya 2 hari, ya itu tadi keahlian, semangat, dan kebutuhan," tuturnya. 

Saat ini, harga satu wayang golek tidak bisa disamakan dengan tahun sebelumnya.

Ia menyebut, harga wayang golek bisa berkisar di Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Angka tersebut terdengar besar, padahal angka itu sama sekali tidak menutupi biaya operasional.

"Memang zaman sekarang angkanya terdengar gede tapi sebetulnya banyak kekurangan, kalau dulu nilanya gede padahal angkanya kecil, tapi serba cukup," ujar dia.

Meski begitu, wayang golek buatan Mang Oleh pernah mengisi kantung-kantung galeri wayang di luar negeri.

Italia, Jerman, Jepang, dan Selandia Baru, menjadi negara yang kerap menunggu untuk disuplai wayang golek buatan Mang Oleh.

Tak cukup di situ, Mang Oleh pernah memberikan pelatihan atau workshop pembuatan wayang golek di Jakarta International School (JIS).

"Dulu mah sering sampai ke luar negeri, cuma sekarang mah udah enggak. Dulu waktu ke Jakarta banyak pisan yang beli pengunjung luar negeri," kata dia.

"Saya pernah juga ngajar selama 1 tahun di JIS, banyak juga ngajarin orang luar negeri dan akhirnya banyak yang pesan," tutur dia.

Mendapatkan Gelar Maestro

Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kisah Mang Oleh Maestro pembuat wayang golek khas Cibiruan yang masih konsisten. Hingga kini masih banyak yang tak tahu bahwa sejarah wayang Cibiruan pernah menjadi wayang golek yang teramat diminati oleh pasar hingga para dalang.

Perjalanan panjang Mang Oleh membuat wayang golek dan memasoknya ke berbagai daerah berakhir tahun 2011. Saat itu, ia memutuskan untuk membuka galeri wayang golek di Cibiru.

Namun, galeri itu tak berlangsung lama. Beberapa tahun setelahnya, ia memutuskan untuk membuka galeri wayang golek di kediamannya.

"Sekarang mah para dalang nyari wayang di rumah saya aja ke sini," kata dia.

Lantaran, sejarah wayang golek sangat kuat di wilayah Cibiru. Pada Agustus 2022, sekelompok pemuda dari Desa Cinunuk mendatanginya untuk mau menerima penghargaan dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Jawa Barat.

"Terus ada juga dari Kecamatan Cileunyi, yang mau ngasih gelar pahlawan wayang golek," kata dia.

Mang Oleh menyebutkan, gelar Maestro disematkan kepadanya saat Pepadi menggelar pertemuan di Teras Sunda Cipadung.

Saat itu, para dalang yang berkumpul, lanjut Mang Oleh, berdiskusi ihwal siapa yang masih konsisten membuat wayang golek dengan masih mempertahankan ciri khasnya.

Hasil diskusi para dalang itu, sambung dia, ditunjuklah Mang Oleh sebagai penerus wayang golek Cibiruan.

"Pertimbangan mereka, karena saya masih mempertahankan ciri khas wayang golek Cibiruan, menurut mereka wayang khasa Cibiruan memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan wayang lain," sambungnya.

"Mereka bilang, saya mau cari apalagi, keahlian, mulai dari ukir dan pahat sampai rupa hanya saya yang punya, langsung saya ditunjuk jadi Maestro," tuturnya.

Kondisi Seniman Pembuat Wayang Golek

Kini Mang Oleh telah mendapatkan gelar sebagai Maestro pembuat wayang golek. Meski begitu, gelar itu tak membuat ia menjadi jumawa.

Mang Oleh membuka selebar-lebarnya pintu rumahnya untuk siapapun yang mau belajar pembuatan wayang golek khas Cibiruan.

Saat ini Mang Oleh menginginkan sejarah pewayangan dikembalikan lagi ke Cibiru.

"Makanya keinginan saya wayang Cibiruan dikenalkan kembali ke publik, soalnya banyak yang gak tahu bahwa sejarah pewayangan ada di Cibiru," ungkapnya.

Ia berpesan kepada pemerintah agar kembali mencari tahu dan menggali sejarah wayang golek di tanah air.

"Minta bantuan ke pemerintah juga agar Cibiru kembali diperkenalkan soal wayang goleknya, wayang harus ditempatkan di posisi yang layak sebagai kekayaan bangsa," ujarnya.

Kepada yang lebih muda pun, Mang Oleh tetap berpesan agar dunia pembuatan wayang golek tidak dijadikan ajang kompetisi.

Ia berharap setiap seniman pembuat wayang golek tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai bentuk komitmen mempertahankan wayang sesuai dengan karakter sejarah.

"Saya siap jika harus menjelaskan bagaimana ukiran wayang di Cibiruan, wayang di Selacau, dan di Bogor," kata dia.

Meski begitu, ia bersyukur jika saat ini  banyak lahir seniman pembuat wayang golek.

Namun, sayang tak sedikit para pendatang baru yang mengesampingkan ihwal ukiran yang menjadi ciri khas dari seni membuat wayang.

"Alhamdulilah, yang kreatif itu banyak, bahkan kreatifnya lebih dari saya. Tapi sayang banyak yang mengesampingkan ciri khas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Saat Menjalani Pemeriksaan Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Justru Tanya Kondisi Keluarga dan Istri

Saat Menjalani Pemeriksaan Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Justru Tanya Kondisi Keluarga dan Istri

Bandung
Tersangka Kasus Mutilasi Istri di Ciamis Dirujuk ke RSJ Cisarua

Tersangka Kasus Mutilasi Istri di Ciamis Dirujuk ke RSJ Cisarua

Bandung
Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com