BANDUNG, KOMPAS.com - Stopan Kircon (Kiaracondong) Bandung atau disebut lampu merah Samsat dikenal sebagai lampu merah terlama.
Bagaimana tidak, durasi lampu merah menyala 330 detik atau 5,5 menit sementara lampu hijau tanda kendaraan jalan hanya 60 detik atau 1 menit.
Dari pantauan Kompas.com, ada banyak cara yang dilakukan pengendara sepeda motor untuk membunuh waktu di lampu merah terlama ini.
Baca juga: Menanti Lamanya Stopan Kircon Bandung, Bisa Main Gim atau Scroll TikTok
Seperti Ichsan Febianto (36), salah satu pengendara sepeda motor kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2022), mengaku memanfaatkan waktu dengan scroll TikTok hingga balas pesan.
"Biasanya sih, scrolling TikTok atau ngecek-ngecek dan balesin chat WA, daripada kesal nungguinnya," ungkap Ichsan.
Sementara pengemudi ojek online (ojol) bernama Solihin (43) lebih memilih memainkan gim di ponselnya.
"Kalau nunggu lampu merah sini biasanya main gim sih. Bisa main dua atau tiga kali," ujarnya.
Solihin berharap, durasi lampu merah di perempatan tersebut dikurangi agar tidak menghambat terlalu lama. Maklum saja, sebagai driver ojek online, dia harus mengejar waktu agar bisa lebih banyak mengambil orderan.
"Kalau bisa sih, dikurangi waktunya. Kalau cuaca lagi mendung adem, tapi kalau lagi panas, pakai jaket, lumayan menyiksa," tuturnya.
Saking lamanya durasi berhenti di stopan Kircon, lampu merah yang berada di simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung ini punya banyak julukan.
Mulai dari ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’, ‘Lampu Merah Penguji Iman', hingga ‘Lampu Merah Perenggut Masa Muda’.
Sebagai informasi, persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota.
Karena itu, kepadatan volume kendaraan pun menjadi keniscayaan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Khairur Rijal pun menjelaskan, durasi normal lampu merah di persimpangan tersebut adalah 5 menit yang disesuaikan dengan volume aktivitas kendaraan di kawasan tersebut.
“Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” papar Khairur dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Adapun penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi hari, siang, sore, atau malam hari.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.