KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini sujud di kaki Yuniati, seorang guru tunanetra yang juga merupakan pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau SLB A A Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).
Aksi itu dilakukan Risma saat berdebat soal hibah lahan SLB A Pajajaran, di Balai Wiyata Guna.
Aksi sujud Risma ternyata bukan pertama kali dilakukan.
Baca juga: Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat Berdebat Terkait Lahan Hibah
Kompas.com mencatat, Risma pernah beberapa kali sujud di depan publik saat dia masih menjadi Wali Kota Surabaya.
Baca juga: Risma Sujud di Kakinya, Guru Tunanetra: Pencitraan dan Tak Jelas, Habis Itu Ngomel-ngomel
Berikut ini momen Risma bersujud yang dirangkum Kompas.com:
Aksi itu terjadi saat Risma melakukan audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Cerita Haru Risma, Sujud ke Dokter hingga Mencium Kaki Takmir Masjid
Awalnya, Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono menyampaikan keluhan bahwa kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 sudah melebihi kapasitas atau overload.
Baca juga: Risma Sujud di Kaki Guru SLB karena Tak Mampu Tepati Janji Berikan Lahan, Hanya Bisa Perbaiki Gedung
Dokter Sudarsono menyampaikan, rumah sakit mengalami kelebihan kapasitas dan masih banyaknya warga yang tidak patuh protokol kesehatan.
Baca juga: Detik-detik Risma Sujud di Kaki Guru SLB, Berawal dari Janji Hibah yang Tak Ditepati
Risma yang mendengar hal itu kemudian bersujud.
"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami enggak terima, kami tidak bisa masuk di sana," kata Risma, dengan suara parau dan matanya memerah sambil menangis tersedu.
Salah satu rumah sakit yang disebut penuh adalah RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Risma mengatakan, pihaknya berulang kali ingin masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu, tetapi tidak bisa.
Momen Risma bersujud juga terjadi saat Risma menggelar pertemuan dengan anggota takmir masjid di Surabaya pasca-teror bom di Surabaya tahun 2018.
Kejadian itu berawal saat salah satu takmir masjid, Muhammad Tohir, memprotes tulisan di undangan acara tersebut.
"Apa ada yang salah dengan kami sehingga para takmir perlu dibina," protes Tohir saat itu.
Risma lalu meminta maaf dan turun menghampiri tempat duduk salah satu takmir itu lalu bersujud.
"Saya minta maaf karena undangan itu mendadak. Situasi Surabaya seperti ini. Tadi saya juga kumpulkan semua kepala sekolah," ucap Risma yang suaranya nyaris hilang.
Aksi sujud selanjutnya dilakukan Risma saat Grup Astra memberikan bantuan kepada anak-anak putus sekolah, Kamis (2/1/2020).
Wali Kota Risma mengaku terharu karena anak putus sekolah di Surabaya bisa lagi berkuliah.
"Mereka adalah anak saya, siapa pun mereka adalah tanggung jawab saya. Matur suwun sekali karena Bapak Ibu sekalian telah memberi kesempatan pada anak saya," ujar Risma.
Pemkot Surabaya memang bekerja sama dengan Grup Astra Surabaya, salah satunya dalam program magang yang diikuti oleh ratusan anak putus sekolah di Surabaya, yang tak jarang lantaran terkendala biaya. (Penulis Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Editor Michael Hangga Wismabrata)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Aksi Sujud Risma Dinilai Hanya Pencitraan, Guru SLB A: Setelah Sujud, Emosi Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.