Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak di Garut Terserang Difteri, Imunisasi dan Sanitasi Jadi Penyebab

Kompas.com - 23/02/2023, 17:10 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

  

GARUT, KOMPAS.com – Rendahnya capaian imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) sejak anak dilahirkan, diduga jadi penyebab anak-anak di Garut, terutama di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, terserang difteri.

“Memang cakupan imunisasi, terutama di RW (rukun warga) di tempat sebaran difteri rendah, hanya 30 persen. Kalau secara keseluruhan, cakupan imunisasi di Desa Sukahurip di bawah 70 persen,” jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, Kamis (23/2/2023) siang saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

Menurut Leli, imunisasi DPT, seharusnya diberikan sebanyak 4 kali hingga anak berusia 2 tahun. Kemudian diberikan kembali saat anak duduk di kelas 1 dan 6 SD.

Baca juga: Diduga Terpapar Difteri, 7 Warga Garut Meninggal Dunia

 

Rendahnya cakupan imunisasi di Desa Sukahurip ini, terjadi terutama dalam 3 tahun terakhir.

“Cakupan imunisasi rendah terjadi terutama tiga tahun terakhir, penyebabnya antara lain karena pasokan vaksin menurun dan pandemi Covid-19,” jelasnya.

Karena itu, salah satu upaya yang akan dilakukan Pemkab Garut untuk mencegah difteri di Desa Sukahurip, dengan vaksinasi massal. Sasarannya anak usia 2 bulan hingga 15 tahun.

Baca juga: 8 KK di Desa Terdampak Difteri Jalani Isolasi Mandiri, Kades Jamin Situasi Kondusif

“Kami akan melakukan imunisasi mulai Senin, sasarannya anak usia 2 bulan sampai 15 tahun, rencana awal sasaran anak usia 2 bulan hingga 12 tahun, namun ada saran dari Kemenkes untuk menaikan sampai 15 tahun,” katanya.

Leli memastikan, anak-anak yang terseang Difteri, adalah mereka yang tidak menjalani imunisasi lengkap. Termasuk, satu anak yang meninggal.

Bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan imunisasi DPT.

“Saat ini ada tujuh kasus (Difteri), dewasa ada tiga orang, sisanya di bawah 17 tahun, tapi rata-rata yang dewasa tidak bergejala,” katanya.

Ditemui ditempat yang sama, Camat Pangatikan Asep Harsono mengakui capaian imunisasi warga di Desa Sukahurip rendah.

Karenanya, untuk vaksinasi massal nanti, pihaknya akan melibatkan Dinas Pendidikan agar pihak sekolah mewajibkan muridnya ikut vaksinasi.

Selain capaian imunisasi, menurut Asep, kondisi sanitasi di kampung-kampung yang terpapar Difteri, kurang bersih. Hal ini pun diduga memicu penyebab penyakit muncul.

“Sanitasi lingkungan kurang bersih di dua kampung itu,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Bandung
Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com