Dalam hal ini, media sosial menunjukkan kekuatannya yang luar biasa. Media sosial mampu mempublikasikan berbagai hal mengenai Masjid Raya Al Jabbar sehingga masjid ini semakin terkenal dan membuat penasaran masyarakat.
Agus juga mengatakan, membludaknya jumlah pengunjung ke Masjid Raya Al Jabbar didorong juga oleh fakta bahwa masyarakat membutuhkan ruang publik yang dapat diakses oleh siapapun secara mudah dan murah.
Ini, sambung Agus, tentu menjadi pekerjaan serius pemerintah.
"Untuk menyediakan sebanyak mungkin ruang publik terbuka bagi masyarakat," ujarnya.
Fenomena keramaian ini, kata Agus, juga menjadi indikator paling jelas betapa masyarakat Indonesia adalah masyarakat komunal yang hobinya kumpul-kumpul.
"Dan Al Jabbar menyediakan tempat kumpul-kumpul yang layak dan berkumpul yang layak dan berkelas," tuturnya.
Ia mengatakan fenomena ini pun menunjukkan betapa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat ekspresif. Kedatangan mereka di Al Jabbar kebanyakan ditunjukkan di media sosial mereka.
"Ini, bagi mereka, adalah bagian dari apa yang disebut sebagai tahaduts binikmat, membagikan kegembiraan mereka melalui kanal media sosial yang mereka miliki," katanya.
Namun, kata Agus, apa yang terjadi di Masjid Raya Al Jabbar juga menjelaskan bahwa masyarakat tampaknya juga memerlukan edukasi yang intens terkait dengan menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Ini juga menjadi tugas para pemuka agama bagaimana ceramah-ceramah mereka tentang kebersihan menjadi bagian dari ideologi hidup masyarakat.
"Sementara di sisi lain, ini juga tugas pemerintah untuk menyediakan fasilitas kebersihan yang memadai, selain tentang bagaimana memperbaiki mindset warga soal menjaga kebersihan," katanya.
Fenomena Al Jabbar ini, katanya, juga menunjukkan gairah masyarakat yang luar biasa seperti ini juga dapat dibaca sebagai semacam rasa haus dan lapar warga untuk bepergian setelah dua tahun terkurung akibat pandemi.
"Gairah keberagamaan ini juga harus ditangkap dan dipelihara oleh segenap pengurus masjid Al Jabbar dengan menyediakan program program edukasi yang dapat membantu umat atau warga menaikkan level kehidupan keagamaan mereka, baik dari sisi pemahaman maupun praktik," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Masjid Raya Al Jabbar Akan Ditutup Sementara, Warga Rancasari Girang, Ungkap Hal yang Perlu Dibenahi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.