Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tasikmalaya Masih Temukan Warga Meninggal Terdaftar Jadi Pemilih

Kompas.com - 27/02/2023, 17:44 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menemukan data warga yang sudah meninggal tercatat sebagai pemilih dalam Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pemerintah daerah.

Namun, jumlahnya saat ini masih dikalkulasi di lapangan oleh para petugas pencocokan dan penelitian (coklit) yang tersebar di 10 kecamatan Kota Tasikmalaya.

Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 di seluruh daerah saat ini memasuki proses pencocokan data pemilih dari DP4 ke rumah-rumah yang nantinya akan dijadikan dasar Daftar Pemilih Sementara (DPS).

"Petugas pantarlih (coklit) masih melakukan pendataan ke rumah-rumah langsung. Jadi belum terekap total berapa yang meninggal, namun datanya itu masih masuk DP4," jelas Komisioner KPU Kota Tasikmalaya, Yeti Nurhayati, di kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Jokowi Puji Strategi PAN Dipenuhi Kader Muda karena Pemilih di 2024 Didominasi Usia di Bawah 40 Tahun

Yeti menambahkan, saat petugas coklit menemukan warga yang meninggal di DP4 tak bisa begitu saja mencoret data.

Pasalnya, data akan dicoret jika keluarganya mampu menunjukkan dokumen administrasi yakni akta kematian dari pemerintah daerah.

Namun, jika warga meninggal yang belum dibuktikan dengan akta kematian, rekapitulasi hasil coklit KPU nantinya akan dikonsolidasikan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tasikmalaya.

"KPU tidak bisa mencoret begitu saja karena butuh bukti administrasi akta kematian. Nanti kita akan konsolidasi dengan Disdukcapil terkait akta kematiannya," ujar dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Gen Z Cenderung Tak Ingin Golput di Pemilu 2024

Saat ini, lanjut Yeti, petugas coklit sedang mengecek ke rumah-rumah secara langsung yang tersebar di 2.265 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah DP4 sebanyak 547.653 calon pemilik hak pilih.

 

Kendala yang selama ini ditemui petugas coklit adalah saat hendak bertemu calon pemilih tak ada di rumah dan sudah pindah domisili rumah.

"DP4 Kota Tasik itu ada 547.653 pemilih. Berkurang atau bertambahnya nanti lihat hasil coklit di lapangan. Nah, misal hari ini, pantarlih Sukajaya Bungursari mencoklit Pak Aslim sebagai Ketua DPRD Kota Tasikmalaya di kantornya. Pada prinsipnya petugas coklit itu mencocokan dan mencatat data dari basis DP4 untuk perbaikan data sesuai cek faktual," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, mengaku petugas coklit KPU Tasikmalaya diharapkan akan terus bersinergi dengan masyarakat selama bertugas.

Baca juga: Ada Lomba Melamun 60 Menit di Tasikmalaya, untuk Munculkan Ide Kreatif Anak Muda

Tujuannya, partisipasi Pemilu 2024 nanti di wilayahnya akan tetap tinggi dan masyarakat antusias menggunakan hak pilihnya.

"Petugas coklit ini memang memerlukan kerja ekstra. Pihaknya berharap petugas dapat bersinergi agar masyarakat tidak apatis menghadapi pemilu serentak 2024 nanti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com