Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Bupati Marwan Kelola Sumber Daya Alam Sukabumi Guna Kesejahteraan Masyarakat

Kompas.com - 05/03/2023, 18:48 WIB
Siti Sahana Aqesya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Dalam melaksanakan program tersebut, Pemkab Sukabumi menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk membina ibu rumah tangga dalam membantu menambah penghasilan rumah tangga.

Mereka diberdayakan untuk membuat kue dan makanan guna dijual di tempat-tempat wisata.

“Kami juga berusaha menjangkau masyarakat yang ada di pedalaman untuk ikut program serupa. Saat ini masih dalam proses,” katanya.

Tekan laju inflasi lewat pemberdayaan masyarakat

Terobosan yang dilakukan Pemkab Sukabumi terhadap ekonomi masyarakat membuahkan hasil.

Hal ini terlihat dari kemampuan Kabupaten Sukabumi dalam menekan laju inflasi sehingga mendapatkan penghargaan Terbaik I Program Inflasi Unggul Juara Lahir Batin (Pinunjul) kategori Kabupaten/Kota Non-Indeks Harga Konsumen (Non-IHK) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Untuk menekan laju inflasi, Pemkab Sukabumi lagi-lagi memaksimalkan potensi pertanian Kabupaten Sukabumi yang 60 persen wilayahnya merupakan daerah perkebunan homogen.

Pemkab Sukabumi mengadakan Gerakan Tanam Cepat Panen dan bazar murah, serta pembagian benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), dan produk hortikultura.

“Dengan program tersebut, kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahannya menjadi bernilai ekonomi. Jadi, (hasil perkebunan masyarakat) bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan mereka,” kata Marwan.

Selain percepatan tanam-panen, Pemkab Sukabumi juga mencanangkan program Selamatkan Lingkungan Hidup (Selingkuh).

Bekerja sama dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Sukabumi, Pemkab Sukabumi memberdayakan ibu rumah tangga untuk menanam sendiri kebutuhan dapur mereka dalam skala kecil.

“Kalau dilihat, kenaikan inflasi terjadi akibat proses tenaga kerja suatu daerah yang padat karya (memiliki) banyak pengangguran, daya beli turun, penghasilan turun. Belum lagi, kebutuhan yang masuk ke suatu wilayah biasanya berasal dari luar. Dengan gerakan ini, masyarakat bisa menanam dengan pemberdayaan sendiri (sehingga) tak perlu lagi membeli,” kata Marwan.

Berkat seluruh gerakan tersebut, kebutuhan masyarakat Kabupaten Sukabumi bisa tercukupi. Ketahanan pangan pun bisa tercapai dan laju inflasi bisa ditekan.

Marwan berharap, seluruh potensi SDA Kabupaten Sukabumi bisa menjadi jawaban dari kebutuhan masyarakat.

“Kami juga berharap, Pemkab Sukabumi bisa terus mewadahi mimpi masyarakat serta mendorong arah kebijakan sehingga bisa mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang religius, maju, dan lebih baik lagi,” tutur Marwan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Daftar Lengkap UMK Jabar 2024, Bekasi Tertinggi, Banjar Terendah

Daftar Lengkap UMK Jabar 2024, Bekasi Tertinggi, Banjar Terendah

Bandung
Hanyut Saat Buat Konten di Sungai Cigamea Bogor, Sanusi Ditemukan Tewas

Hanyut Saat Buat Konten di Sungai Cigamea Bogor, Sanusi Ditemukan Tewas

Bandung
Penyebab Tabung Gas Meledak di Sukabumi Masih Misterius, 2 Orang Tewas

Penyebab Tabung Gas Meledak di Sukabumi Masih Misterius, 2 Orang Tewas

Bandung
Gudang Pengoplos Gas Bersubsidi di Deli Serdang Digerebek, Ratusan Tabung Disita

Gudang Pengoplos Gas Bersubsidi di Deli Serdang Digerebek, Ratusan Tabung Disita

Bandung
Buruh Siapkan Mogok Massal Usai Tuntutannya soal UMK 2024 Ditolak Pj Gubernur Jabar

Buruh Siapkan Mogok Massal Usai Tuntutannya soal UMK 2024 Ditolak Pj Gubernur Jabar

Bandung
Tawuran 2 Kelompok di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, 1 Meninggal

Tawuran 2 Kelompok di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, 1 Meninggal

Bandung
Demi Bandung Bebas Sampah, Pemkot Gelontorkan Dana Rp 31,9 Miliar

Demi Bandung Bebas Sampah, Pemkot Gelontorkan Dana Rp 31,9 Miliar

Bandung
Dalam 3 Bulan, Polresta Cirebon Tangkap 35 Tersangka Kasus Narkoba

Dalam 3 Bulan, Polresta Cirebon Tangkap 35 Tersangka Kasus Narkoba

Bandung
Pemkab Cirebon Beri Kenaikan Gaji Berkala untuk 1.901 Guru PPPK

Pemkab Cirebon Beri Kenaikan Gaji Berkala untuk 1.901 Guru PPPK

Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut di Sumedang, Warga Dengar Suara seperti Longsor Saat Mobil Masuk Jurang

Kronologi Kecelakaan Maut di Sumedang, Warga Dengar Suara seperti Longsor Saat Mobil Masuk Jurang

Bandung
Ribuan Buruh Asal Kabupaten Bandung Ajak Buruh Lain ke Gedung Sate

Ribuan Buruh Asal Kabupaten Bandung Ajak Buruh Lain ke Gedung Sate

Bandung
Kawal UMK 2024 di Jabar, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Depan Gedung Sate

Kawal UMK 2024 di Jabar, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Depan Gedung Sate

Bandung
Mayat yang Dikira Manekin di Tasikmalaya Dihabisi Pacar, Keduanya Berstatus Mahasiswa

Mayat yang Dikira Manekin di Tasikmalaya Dihabisi Pacar, Keduanya Berstatus Mahasiswa

Bandung
Pertama di Indonesia, Bandung Gelar Balap Gokart Listrik, Catat Jadwalnya

Pertama di Indonesia, Bandung Gelar Balap Gokart Listrik, Catat Jadwalnya

Bandung
Serpihan Tabung Gas yang Meledak di Sukabumi Ditemukan di Atap Rumah Warga, 1 Tabung Masih Dicari

Serpihan Tabung Gas yang Meledak di Sukabumi Ditemukan di Atap Rumah Warga, 1 Tabung Masih Dicari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com