Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Harga Cabai hingga Daging Sapi di Kuningan Naik

Kompas.com - 20/03/2023, 09:55 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com – Sebagian besar harga komoditas di Pasar Sukasari, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Senin (20/3/2023) pagi, mengalami kenaikan.

Kenaikan terjadi pada jenis cabai, sayur mayur, daging ayam, hingga daging sapi. Kenaikan ini diprediksi karena meningkatnya pembelian menjelang bulan puasa.

Salah satu pedagang, Ahmad Dilaran mengatakan, kenaikan mulai terjadi sejak sepekan lalu.

Baca juga: Mengintip Tradisi Bebersih Masjid Jelang Ramadhan di Cirebon

Tertinggi terjadi pada cabai jenis rawit merah atau dikenal rawit setan yang mencapai Rp 90.000 per kg naik dari Rp 50.000 per kg. 

“Rata-rata menjelang puasa, semuanya naik. Mungkin sudah tradisi. Yang paling tinggi cabai setan. Hari ini harganya tembus Rp 90.000. Biasanya, kalau di momen normal Rp 50.000-60.000, hampir 100 persen ini,” kata Ahmad saat ditemui Kompas.com, Senin (20/3/2023).

Begitupun cabai merah beauty yang mencapai Rp 40.000 dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau dan cabai hijau besar masih kategori stabil di angka Rp 30.000-35.000.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Solok Selatan Gelar Tradisi Balimau, Sediakan 12.240 Porsi Makanan Gratis

Kenaikan juga terjadi pada jenis sayuran berupa tomat, brokoli, dengan rata-rata Rp 5.000-Rp 10.000 per kilogram. Kenaikan tertinggi terjadi pada jenis jengkol dengan harga sekitar Rp 60.000-Rp 65.000 perkilogram.

Kenaikan ini juga membuat sejumlah pembeli mengeluh. Via, warga setempat harus mengeluarkan biaya tambahan tiap kali berbelanja pada momen menjelang bulan puasa, dan utamanya nanti menjelang lebaran.

Dia membeli sejumlah cabai, bumbu dapur, dan sayuran lainnya untuk masak syukuran menjelang masuknya bulan puasa atau dikenal munggahan.

“Tadi di sini, belanja cabai, tomat, kentang, kangkung, sayur asem, dan lainnya. Harganya lagi naik semua. utamanya cabai beauty, saya beli Rp 40.000, kemarinan mah masih Rp 35.000, terus bawang juga naik,” ungkap Via. 

Ahmad menyebut, kenaikan harga yang sangat cepat dalam beberapa hari ini, terjadi sejak satu pekan lalu. Salah satu penyebabnya, diprediksi karena adanya tradisi munggahan.

Banyak warga yang membeli dalam momen bersamaan sehingga stok berkurang. Kenaikan juga terjadi pada komoditas sayur-mayur hingga harga daging sapi. 

Nana Sutrisna menyampaikan, sebelumnya harga daging sapi di angka Rp 130.000- Rp 140.000 per kilogram. Mulai hari ini naik mencapai Rp 150.000.

“Iya naik. Dari tukang potongnya naik. Mulai hari ini. Sekarang harganya Rp 150.000, sebelumnya Rp 130.000–Rp 140.000. Sudah biasa kalau menjelang bulan puasa,” kata Nana kepada Kompas.com

Kenaikan harga tetap dikeluhkan pembeli. Apalagi daging sapi yang pembelinya tidak banyak. Namun, meski naik, warga tetap membeli. Mereka membeli untuk masak-masak selametan di rumah masing-masing.

Imbas tradisi munggahan juga membuat harga daging ayam naik. Saat ini, harga daging ayam Rp 32.000-Rp 34.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 26.000-28.000 perkilogram, di kondisi normal.

“Harga ayam naik Rp 1000-Rp 2000 perkilogram setiap hari. Ini juga masih bisa naik lagi, hingga satu dua hari jelang puasa,” kata Mira saat ditemui di lapaknya.

Meski mengalami kenaikan, sebagian pedagang merasa tenang, karena transaksi pembelian lancar. Warga masih tetap membeli untuk memenuhi kebutuhan di rumah masing-masing.

Pedagang menyebut, kenaikan harga menjelang puasa seperti tradisi yang sudah dipahami warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com