Tristi mengatakan, lengan bionik ini bisa membantu mereka lebih produktif menjalani aktivitas sehari-hari.
“Saya sangat mengapresiasi teman-teman difabel yang mau menerima bantuan ini. Mereka memilih tetap berusaha ketimbang meminta-minta dan memanfaatkan keterbatasannya. Semoga semangat ini bisa dijaga dan bisa menjadi inspirasi bagi siapapun,” tutur Tristi.
Selain Reddy, orang yang mendapatkan bantuan adalah Siti Nur Aini (21 tahun). Tangan kanan Aini terpaksa diamputasi pada 2022.
Ketika itu Aini hendak membenarkan antena tv di rumah. Ibunya yang juga sedang bersama Aini ikut menjadi korban. Namun beruntung Ibunya tidak harus sampai diamputasi, hanya saja hingga saat ini sang ibu masih mengalami rawat jalan.
Sejak kejadian itu, Aini tidak habis pikir kenapa musibah ini bisa menimpanya. Beberapa kali ia ingin melarikan diri, sebab merasa marah tetapi ia juga harus pasrah.
Aini yang saat ini juga menjadi tulang punggung keluarga tetap harus berjuang, sebab ada ibu dan juga adik yang masih membutuhkannya.
“Usia saya masih muda, mengalami kondisi ini saya sebenarnya bingung. Ibu dan adik juga tergantung kepada saya, sebab ayah sudah meninggal 2012 lalu. Saya kadang ingin menyerah, tetapi tanggung jawab saya banyak, jadi tidak ada pilihan lain selain bertahan dan berusaha,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.