Secara substansi, pihaknya menegaskan pentingnya pembelajaran toleransi sejak dini.
Menurutnya, pengenalan tentang perbedaan harus dilakukan sejak dini agar anak tumbuh dengan cara berpikir yang terbuka dan menerima banyak perbedaan.
Justru dari perbedaan ini, anak-anak mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, dan juga saudara sesama kemanusiaan.
“Kami ingin mengajarkan kepada mereka sedari kecil untuk peka terhadap lingkungan, mengenal toleransi, mengenal perbedaan, serta menumbuhkan kasih sayang di dalam diri anak-anak,” tambah Widya
Widya menyebut, kegiatan ini rutin dilakukan tiap angkatan untuk melestarikan budaya pembelajaran yang baik untuk generasi berikutnya.
Alifatul Arifiati, Dosen Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), yang membidangi Dialog Lintas Iman, mengungkapkan, kegiatan perjumpaan antar lintas iman sangat dibutuhkan saat ini.
Toleransi tidak lagi sekadar membiarkan orang lain menjalankan beribadah, melainkan memberikan dukungan sekaligus menjaganya.
“Bukan penting, tapi sangat penting. Jadi, toleransi yang dilakukan anak-anak TK-SD Buddha dengan membagikan takjil kepada umat Islam yang berpuasa disebut toleransi aktif, bukan lagi sekadar toleransi pasif,” kata Alif saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Kegiatan seperti ini baiknya terus dikembangkan. Semisal pihak sekolah membuat agenda kunjungan dari satu tempat ibadah ke tempat ibadah lainnya.
Pihak guru mendampingi sekaligus memberikan pemahaman yang menyeluruh terkait indahnya keberagaman, toleransi, dan kemanusiaan.
“Situasi saat ini, anak-anak kita jarang mendapatkan akses, kesempatan untuk bisa melakukan perjumpaan dengan kelompok beragam. Karena lembaga pendidikan sekarang lebih banyak dari komunitasnya sendiri, jadi jarang ada momen berharga seperti saat ini,” tutur dia.
Alif kembali memberikan penegasan, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah toleransi aktif, sehingga kata toleransi tidak sekadar dalam paham, tapi membumi dan dilakukan sedini mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.