Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.660 Anak di Bandung Alami "Stunting" pada 2022, Turun 7 Persen Dibanding 2021

Kompas.com - 04/04/2023, 13:22 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mengklaim angka anak penderita stunting turun satu tahun ke belakang. 

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung, Dewi Kania Sari menyampaikan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Bandung pada tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan tahun 2021.

Baca juga: Kasus Stunting Tertinggi di Jabar, Kenapa Sumedang Bisa Jadi Daerah dengan Penanganan Terbaik?

"Menurut SSGI, tahun 2021 angka prevalensinya 26,4 persen. Pada tahun 2022 turun 7 persen menjadi 19,4 persen. Ini cukup signifikan turunnya," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Posyandu dan Pondok Ceting, Siasat Pemkot Medan Turunkan Angka Stunting

Untuk jumlahnya, pada tahun 2021, di Kota Bandung terdapat 7.568 anak penderita stunting dan pada tahun 2022 berkurang menjadi 5.660 anak. 

Untuk posisi prevalensi, Dewi mengatakan Kota Bandung pada tahun ini berada di posisi 14 di Jawa Barat, di bawah Kabupaten Kuningan dan di atas Kota Banjar.

Sementara angka tertinggi stunting ditempati oleh Kabupaten Sumedang dengan 27,6 persen.

Menurut Dewi, faktor yang yang sangat berperan dalam menurunkan angka stunting di Kota Bandung adalah aksi cepat berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat untuk menyelesaikan stunting yang tergabung Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). 

"TPPS ini selain dilakukan beberapa OPD ada juga TPPS di tingkat Kecamatan sampai TPPS tingkat kelurahan," ungkapnya.

TPPS, lanjut Dewi, melakukan kegiatan-kegiatan yang dibagi dalam dua jenis, yakni aksi spesifik  yang berhubungan dengan kesehatan dan aksi intervensi di luar aspek kesehatan.

Salah satunya melalui penyeragaman data dengan aplikasi e-Penting (elektronik pencatatan stunting) yang diusung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bandung.

"Aplikasi e-Penting turut berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting. Margin error nya semoga bisa diminimalisasi juga. Sehingga untuk pendataan ke depan harus satu pintu melalui e-Penting," ucapnya

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian menambahkan, untuk aksi spesifik  yang menjadi ranah Dinas Kesehatan Bandung telah dilakukan kegiatan-kegiatan, seperti pemulihan balita stunting serta pencegahan stunting kepada ibu hamil. 

"Itu kami yang melaksanakan, kontribusinya 30 persen," ujarnya.

Sementara untuk aksi intervensi, dilakukan oleh perangkat daerah lain dengan kontribusi 70 persen.

"Aksi intervensi ini contohnya perbaikan lingkungan dengan penyediaan air bersih oleh PDAM. Karena ketersediaan air bersih sangat berpengaruh kepada stunting. Untuk ODF atau mengurangi potensi buang air sembarangan itu dilakukan oleh DPKP3 dan dinas PU," ungkapnya.

Untuk tahun 2023, Anhar mengatakan Pemkot Bandung mengejar target 14 persen yang ditetapkan oleh Presiden.

Menurut dia, dengan posisi saat ini 19,4 persen, terget presiden sangat mungkin dicapai. 

"Tahun 2023 ini kita optimistis bisa di bawah 14 persen," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com