Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Targetkan Baznas Jabar Himpun Rp 3,7 Triliun dari Potensi Zakat 2023

Kompas.com - 10/04/2023, 15:26 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar bisa menghimpun potensi zakat sebesar Rp 3,7 triliun pada tahun 2023.

Menurutnya, kondisi ekonomi yang cenderung membaik pascapandemi bisa memicu kenaikan potensi zakat. 

"Tahun 2023 karena ekonomi sudah membaik, Covid-19 pandemi sudah surut, maka ditargetkan menurut rapat kerjanya adalah Rp3,7 triliun se-Jabar. Gabungan dari Baznas provinsi dan gabungan 27 kabupaten kota laznas yang tergabung," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Jurang Potensi dan Realisasi Zakat

Ia menjelaskan, berdasarkan catatan Dirjen Disdukcapil Kementerian Dalam Negeri, saat ini ada hampir 47 juta muslim di Jawa Barat, dari total 50 juta penduduk muslim di Jawa Barat. Kondisi itu turut meningkatkan potensi zakat di Jabar.

"Dan alhamdulillah penduduk Muslim di Jawa Barat, kita semakin sejahtera dan makin taat pada syariat agama. Apa ukurannya, tahun 2022 target zakat melalui Baznas itu hanya Rp 1,6 triliun ternyata melampauinya mencapai Rp 2,6 triliun," ujarnya.

Emil pun mengapresiasi langkah inovatif Baznas Jabar yang bisa membangun klinik Pratama Inggit Garnasih dengan dana yang dihimpun dari zakat dan infak.

"Nah karena inovasinya karena penerimaan digital paling banyak maka di Baznas Award, Baznas Jabar dan Pemprov Jabar mendapatkan 7 penghargaan dari 12 kategori. Semoga tak hanya klinik, tapi bisa bangun rumah sakit," tutur Emil.

Baca juga: Haru Ridwan Kamil Saat Wakili Mendiang Eril Wisuda

Emil pun mengajak masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membayar zakat dan berinfak sebagai upaya menyucikan diri khususnya di bulan Ramadhan.

"Mudah-mudahan diikuti seluruh aparat, PNS dan masyarakat Jawa Barat, karena sesungguhnya dalam harta kita ada hak yang tidak boleh kita makan adalah caranya melalui zakat, membersihkan harta kita yang belum 100 persen bersih," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com