Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengendara Diduga Kena Getok Harga di Bengkel Hens' Motor, Minta Ganti Oli Malah Mesin Dibongkar

Kompas.com - 05/05/2023, 13:54 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Nasib apes menimpa pasangan suami istri saat ingin liburan ke kawasan Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Motor yang mereka naiki mogok saat di perjalanan.

Kondisi ini pun diduga dimanfaatkan oleh sebuah bengkel bernama Hen's Motor dengan menggetok biaya servis motor.

Baca juga: Bengkel Hens Motor Sentul Bogor Tutup, Para Korban Diminta Lapor agar Pelaku Ditindak

Cerita ini berawal dari video viral di TikTok, di mana pemilik akun @echadama08, mengaku diminta membayar biaya servis motor sebesar Rp 2,7 juta oleh bengkel Hen's Motor.

Baca juga: Bengkel Hens Motor Sentul Bantah Getok Harga, Sebut Pemilik Kendaraan Sepakat Bongkar Mesin

 

Padahal, dia cuma mau mengganti oli, tapi mesin motor malah dibongkar.

Belakangan, polisi menyebut kasus itu terjadi karena salah paham antara konsumen dengan pihak bengkel.

Polisi juga menyebut, dari keterangan pemilik bengkel Hen's Motor, pemilik kendaraan sudah sepakat agar mesin motor dibongkar.

Kompas.com menghubungi akun TikTok @echadama08 untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

Echa dan suaminya menyayangkan pernyataan polisi yang percaya saja dengan yang disampaikan pemilik bengkel bahwa kasus itu hanya salah paham.

Salah satunya pernyataan bahwa Echa dan suaminya tak mau membayar biaya servis.

Suami Echa, Hadi menjelaskan, kasus itu bermula saat dia dan istrinya datang ke bengkel Hen's Motor itu usai shalatJumat (28/4/2023) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Sejak awal, Hadi hanya meminta ganti oli saja dan tak pernah sepakat untuk mesin dibongkar.

Namun, sepeda motor itu disebut rusak karena overheat oleh mekanik bengkel sehingga tidak bisa hidup lagi.

"Awal kita datang itu sudah jelasin ini motor kehabisan oli, tolong dicek olinya. Nah, akhirnya dicek lah. Olinya kering kata mereka. Ya sudah, kita minta isi. Terus dijawab, 'Enggak bisa diisi, motor enggak bakal hidup'," ujar Hadi saat dihubungi, Kamis (4/5/2023).

Hadi dan istrinya lantas meminta solusi kepada para montir di bengkel tersebut.

Saat itu, Hadi mengaku hanya membawa Rp 400.000 untuk biaya liburan bersama keluarga. Ia pun sudah menyebut kemampuan keuangannya.

Salah satu montir kemudian menawarkan untuk mencoba mengakali perbaikan motor agar bisa cepat selesai sesuai kemampuan keuangan Hadi.

"Terus mekaniknya bilang, 'Ya sudah, saya coba akalin, siapa tahu ada yang nyangkut'. Pas saya bilang iya, empat mekanik langsung ngegeruduk (ngepung) saya dan kaget kita, kenapa satu motor ini ditangani empat orang. Ada yang buka ini, buka itu, jadi enggak beraturan perbaikannya," ungkapnya.

Hadi dan istrinya merasa tidak nyaman dengan tindakan para montir serta pemilik bengkel tersebut. 

Hadi kemudian dihampiri oleh dua mekanik dan satu lagi memantau duduk di bangku bersama bos bengkel berinisial H.

Pihak bengkel menyebut motor harus dibongkar untuk mengecek sparepart mana saja diperbaiki dan yang perlu diganti baru.

"Karena dia bilang mau diakalin, ya saya sepakat aja lah. Saya bilang yang penting bisa jalan aja dulu. Kan saya kira diakalin itu enggak dibongkar, enggak sampai seluruhnya rusak. Pas posisi dibawa ke bengkel itu kan masih bisa jalan, setop kontak masih nyala, disela juga masih nyala," ujarnya.

Hadi dan istrinya begitu terkejut saat diberi nota biaya jasa servis Rp 2,7 juta. 

Ia tak terima sehingga sempat terjadi cekcok dengan para montir serta pemilik bengkel.

Hadi kemudian menyuruh montir tersebut untuk memasang kembali motor yang sudah dibongkar itu. Namun, dia kembali dikenai biaya Rp 450.000.

Hadi merasa keberatan atas biaya tersebut dan menawarnya seharga Rp 100.000.

"Saya mohon-mohon, ngemis-ngemis untuk kurangi biayanya. Sempat turun jadi Rp 2,2 juta, tapi saya enggak sanggup. Akhirnya ya adu argumen. Ya sudah dalam keadaan emosi saya minta pasang balik. Saya bilang enggak sanggup bayar harga segitu. Pasang balik aja. Si kasir bilang kena biaya lagi, saya kaget lagi. Saya nego Rp 100.000 aja. Dia enggak mau, masih ngotot aja," bebernya.

Karena tak ada titik temu, Hadi dan istrinya menyewa mobil pikap untuk mengangkut motor Honda Genio miliknya itu untuk dibawa pulang.

Hadi hanya memberikan uang sebesar Rp 15.000.

"Keadaan motor sudah diangkut pikap, saya dipanggil lagi ke kasir dimintai biaya Rp 200.000. Padahal motor sudah tidak berbentuk. Kalau dia bilang bisa dipasang lagi dengan harga 200.000, itu saya bakal bayar dan enggak bakal saya bayar Rp 15.000. Ini kita udah mohon mohon aja mukanya mereka masih melecehkan gitu," ucapnya 

Kini, kondisi motornya sudah kembali normal setelah diperbaiki oleh bengkel lain.

Hasilnya, biaya tak sampai Rp 1 juta dan motor sudah bisa kembali dihidupkan.

"Motor sudah hidup, tinggal dipasang baut-bautnya aja. Kan keadaannya waktu dibawa sudah amburadul, jadi baut-bautnya hilang," jelas Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com