KOMPAS.com - Tiga pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Indramayu, Jawa Barat, akhirnya lolos dari penyekapan di Myanmar. Kini mereka berada di Shelter KBRI Bangkok di Thailand.
Ketiga TKI asal Indramayu yang selamat tersebut adalah Susrendi (31) warga Kecamatan Patrol, Yogi (27) warga Kecamatan Anjatan, dan Irgi Prastiyo (19) warga Kecamatan Anjatan.
Mereka pun membagikan kabar lolos tersebut kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Baca juga: Kemenlu Sebut 20 WNI Korban TPPO di Myanmar Diduga Masuk lewat Jalur Ilegal
Koordinator Departemen Advokasi DPN SBMI, Juwarih, menceritakan detik-detik ketiganya berhasil lolos.
Menurut keterangan para TKI, mereka lolos setelah membayar uang kompensasi sebesar Rp 12-15 juta per orang.
"Uangnya itu dari transfer keluarganya ke rekening perusahaan," ujar Juwarih dikutip dari Tribunjabar, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Nasib Pilu Siswi SMP yang Ditinggal Ibu Jadi TKI, Dicabuli Ayah Angkat sejak SD
Namun permasalahan tersebut tidak berhenti di situ. Walau berhasil keluar dari perusahaan, mereka terlantar di Myanmar. Beruntung lokasinya berada di perbatasan Thailand.
Mereka lalu menyeberang ke negara tersebut dan berupaya mencari pertolongan. Karena tidak memiliki biaya, mereka harus berjalan kaki mencari lokasi KBRI Bangkok di Thailand.
Meski demikian, ketiganya sekarang sudah aman dan sudah berada di Shelter KBRI setempat.
Di sisi lain, Juwarih menjelaskan, selama penyekapan kondisi mereka mengkhawatirkan.
Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga memutuskan untuk membayar uang tebusan kepada pihak perusahaan agar mereka bisa lolos.
Diberitakan sebelumnya, penyekapan yang dialami para TKI itu terjadi setelah mereka diiming-imingi bekerja menjadi operator komputer.
Namun, sesampainya di penempatan kerja, mereka disekap oleh perusahaan yang dijaga ketat oleh orang-orang bersenjata dan berseragam militer.
Perusahaan itu mempekerjakan para korban secara paksa untuk online scam selama 17 jam kerja per hari.
Mereka juga memperlakukan para korban dengan kasar dan dengan tindakan kekerasan fisik dan psikis, bahkan terjadi pemukulan hingga penyetruman.
Selain ketiga TKI asal Indramayu, masih ada puluhan TKI lainnya yang masih disekap. Total ada 20 orang yang melapor ke SBMI.
"Jadi itu mereka beda gedung. Teman-teman yang dari Indramayu ini berada di gedung yang lain," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.