Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedemo Geruduk Kantor PUTR Tasikmalaya, Tuntut Pertanggungjawaban Pasang Lift Bekas di GCC

Kompas.com - 10/05/2023, 16:10 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Puluhan pedemo menggeruduk kantor Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mereka menagih pertanggungjawaban terhadap pemasangan lift bekas di bangunan Gedung Creative Center (GCC) senilai Rp 15 miliar, Rabu (10/5/2023).

Mereka menuding Dinas PUTR bekerja sama dengan pemborong bangunan itu untuk mendapatkan keuntungan besar.

Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Ratusan Pendemo di Solo Boikot Jalan dengan Bakar Ban

Soalnya, dalam pengerjaan proyek tersebut, pihak pengawas dinas diduga bekerja sama dengan pihak pemenang lelang tender anggaran tahun 2022. 

"Usut tuntas pemasangan lift bekas untuk bangunan GCC. Pihak dinas PUTR (Kota Tasikmalaya) harus bertanggungjawab atas kejadian ini. Kami menduga ada kerja sama masif dengan rekanan untuk keuntungan besar dari proyek itu," jelas koordinator aksi, Dede, di Kantor PUTR Kota Tasikmalaya, Rabu (10/5/2023).

Dede menilai, pekerjaan bangunan GCC tersebut tak profesional dan sangat membahayakan bagi penggunanya.

Baca juga: Warga Nekat Jalan Kaki 3 Kilometer Bawa Belanjaan Lewati Jalan Ambles di Tasikmalaya

Padahal, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekankan, program pembangunan GCC di seluruh Jabar itu untuk menampung generasi muda yang kreatif.

"Pak Ridwan Kamil sudah berbaik hati menunjuk Kota Tasikmalaya dibangun GCC, tapi pelaksananya (PUTR dan rekanan) tak amanah memakai uang rakyat. Tega banget memasang lift bekas untuk bangunan yang diisi oleh generasi muda kreatif," tambah dia.

Para pengunjuk rasa pun meminta aparat hukum untuk menelusuri adanya temuan BPK yang sangat merugikan masyarakat tersebut.

Mereka menduga Dinas PUTR telah sengaja lalai dan diduga bekerja sama dengan rekanan memasang lift bekas supaya mendapatkan untung besar dalam proyek itu.

"Kami juga sudah tembuskan laporan ini ke Kejari Kota Tasikmalaya untuk diselidiki lebih lanjut," tambah dia.

Sementara itu, pejabat di Dinas PUTR Kota Tasikmalaya belum memberikan pernyataan resemi dalam kasus temuan BPK. 

Meski saat unjuk rasa, terlihat sejumlah pejebat Dinas PUTR Kota Tasikmalaya yang dijaga petugas Kepolisian saat adanya massa aksi unjuk rasa. 

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengekspos adanya temuan pemasangan lift bekas oleh pemborong pada pembangunan Gedung Creative Center (GCC) anggaran Provinsi Jawa Barat tahun 2022.

Pembangunan yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu dikerjakan oleh rekanan melalui proses pemenang lelang tahun lalu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya.

Bahkan, hasil temuan itu disampaikan BPK di dalam forum yang dihadiri sejumlah pejabat daerah di wilayah Priangan Timur. 

"Itu langsung diperiksa langsung oleh BPK. Lift itu juga disebut merupakan lift bekas dari gedung Kimia Farma di Bandung. Itu disampaikan oleh BPK di dalam forum," jelas Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim di kantornya, Rabu (10/5/2023).

Pembangunan GCC Kota Tasikmalaya ini menghabiskan anggaran Rp 20 miliar.

Rinciannya, anggaran pertama Rp 5 miliar tahun 2019 dan dilanjutkan pada tahun 2022 sebesar Rp 15 miliar karena terkendala pandemi Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Bandung
Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Bandung
KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

Bandung
2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut 'Study Tour'

2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com