Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Cirebon Tangkap 4 Sindikat Pelaku TPPO ke Suriah dan Irak

Kompas.com - 09/06/2023, 14:07 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Satgas TPPO Polresta Cirebon Jawa Barat, menangkap empat orang yang diduga menjadi ujung tombak sindikat TPPO di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon.

Keempatnya, bertugas sebagai pencari calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang disalurkan secara ilegal.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman menyampaikan, keempat pelaku ini antara lain dua orang pelaku perempuan yakni berinisial LV (44) dan M (53), serta dualaki-laki berinisial M (49) dan R (61).

Dua pelaku lainnya yang bertugas sebagai penyalur di tingkat perusahaan, yakni perempuan NP (52) dari Cirebon dan Lelaki (DM) di Cianjur, masih dalam pengejaran petugas.

Baca juga: 22 Korban TPPO yang Dijanjikan Kerja di Arab Saudi Berasal dari NTB

Arif menerangkan, keempat orang pelaku yang telah ditangkap berperan sebagai petugas lapangan yang mencari korban di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon. Mereka ditangkap dengan kasus, korban, dan laporan yang berbeda-beda dalam kurun waktu satu pekan lalu.

Dalam pemeriksaan petugas, keempatnya terbukti melakukan pemberangkatan PMI atau TKI secara ilegal atau unprosedural. Bahkan, dua dari empat pelaku memberangkatkan dua korban perempuan ke negara konflik, yakni Irak dan Suriah.

"Yang pertama, tersangka inisial M, telah menempatkan pekerja migran di Turki dan kemudian korban meninggal dunia di Turki. Korban sebelumnya ingin di Korea, lalu diberangkatkan ke Polandia, tiba-tiba dipindahkan ke Turki. Namun karena pekerjaan dan perlakuan tidak sesuai, tidak jelas, korban jatuh sakit, hingga meninggal dunia di Turki," kata Arif membuka ungkap kasus TPPO di Mapolresta Cirebon, Jumat siang (8/6/2023).

Jenazah PMI yang meninggal dunia atas nama Tubagus Farik (23), akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada tahun 2022, yang sebelumnya diberangkatkan oleh tersangka M pada September 2021

Begitupun yang dilakukan oleh tersangka R (61) yang memberangkatkan korban Uun (34) warga Gegesik Kabupaten Cirebon, ke Damaskus Suriah. Uun awalnya akan bekerja sebagai asisten rumah tangga di Abu Dhabi Arab Saudi. Namun setiba di bandara, tiket yang dia terima ke Suriah.

Berdasarkan pengakuan korban, Uun berontak dan meminta pulang namun tidak dihiraukan hingga akhirnya tiba di Suriah, yang dipenuhi peperangan.

Uun dipekerjakan secara tidak manusiawi hingga berulang kali mendapatkan kekerasan. Uun berhasil pulang setelah pemerintah bergerak melakukan penyelamatan.

Arif menerangkan keempat pelaku TPPO ini kerap kali bermodus memberikan uang saku di awal kepada para korban. Pelaku juga menjanjikan upah perbulan dengan nilai besar.

Korban yang butuh uang dan butuh pekerjaan akhirnya tergiur, tidak berpikir panjang untuk bersikap lebih berhati-hati.

Baca juga: Dari 2021, Komplotan TPPO Indramayu Mengaku Salurkan 15 TKI Ilegal

Arif mengimbau agar seluruh warga yang hendak bekerja sebagai PMI atau TKI harus mengikuti dan menempuh cara yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ke empat ersangka terancam pasal 4 UU RI No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) dan atau pasal 81 UU RI No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), dengan penjara paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp 120.000.000, dan paling banyak Rp 600.000.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com